SURABAYA, KOMPAS — Kerja sama antara pemerintah daerah dan penyelenggara pameran buku dibutuhkan untuk memacu minat baca masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan sering mengadakan pameran buku yang menawarkan literasi dengan konten variatif serta harga terjangkau.
Hal tersebut mengemuka dalam pembukaan pameran buku Big Bad Wolf Books Sale di JX International Surabaya, Jawa Timur, Rabu (27/9). Gubernur Jatim Soekarwo dalam sambutannya mengungkapkan, indeks minat baca masyarakat Jatim meningkat dari 65,25 persen pada 2015 menjadi 69,75 persen pada 2016. Indeks minat baca itu diperoleh berdasarkan survei Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim serta Universitas Airlangga.
Pada 2017, Pemprov Jatim pun berupaya meningkatkan minat baca masyarakat Jatim dengan membentuk dan mengembangkan perpustakaan di 206 desa/kelurahan. Mereka dibekali 1.000 buku dan 2 rak.
”Namun, minat baca masyarakat Jatim masih berada pada posisi sedang. Pemprov terus berusaha meningkatkan minat baca masyarakat dengan mendukung penyelenggaraan pameran buku,” tutur Soekarwo.
Presiden Direktur PT Jaya Ritel Uli Silalahi, selaku penyelenggara Big Bad Wolf Books Sale, menuturkan, sebanyak 2,5 juta buku dari penerbit asing dan Indonesia dijual dengan harga sudah dipotong 60-80 persen dari harga aslinya. Bazar tersebut berlangsung nonstop 24 jam mulai 28 September hingga 9 Oktober 2017.
Buku asing
Beberapa pengunjung pameran berpendapat, bazar buku yang menawarkan buku terbitan asing dengan harga terjangkau perlu rutin digelar. Sebab, buku terbitan asing lebih bervariasi dari segi konten dan kaya akan ilustrasi.
Ula Malistia (33), pengunjung Big Bad Wolf Books Sale, mengatakan, buku anak terbitan Indonesia kebanyakan memiliki konten serupa sehingga anak mudah bosan. ”Kalau buku terbitan asing, sering dilengkapi ilustrasi menarik yang memicu minat anak membaca,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala SMK Gama Cendekia Surabaya Ali Sutiyo menyatakan, sekolah perlu melengkapi koleksi buku di perpustakaan dengan buku berbahasa asing. ”Siswa perlu membaca buku berbahasa asing agar bisa bersaing di era globalisasi,” lanjutnya.
Saat ini, perpustakaan SMK Gama Cendekia memiliki sekitar 5.000 buku. Buku terbitan asing yang dimiliki sekolah tersebut hanya sekitar 250. Guna menambah koleksi buku berbahasa asing di perpustakaan, Ali mengajak 25 siswa untuk memilih buku terbitan asing pada bazar Big Bad Wolf Books Sale.
”Anak didik perlu diajak memilih buku agar tambahan koleksi perpustakaan sesuai minat para siswa,” ucap Ali.