Suplai Air dari BP SPAMS Jadi Andalan Warga Grobogan

KOMPAS/Aditya Putra Perdana

Tandon di Dusun Mojolegi, Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dimanfaatkan warga, Rabu (27/9). Air berasal dari sumber air Dusun Bodag, Desa Bandungharjo.

PURWODADI, KOMPAS — Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat gagal berjalan di sejumlah daerah di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, karena keterbatasan sumber air. Maka, warga kini memanfaatkan aliran yang disediakan Badan Pengelola Saluran Penyediaan Air Minum Sanitasi atau BP SPAMS.

Salah satunya adalah Dusun Mojolegi, Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Grobogan. Saat musim hujan, warga menampung air hujan di ember berukuran 200 liter di depan rumah. Namun, ketika musim kemarau, mereka antre menimba air dari sumur umum berjarak 500 meter.

Namun, sejak Juli 2016, ada aliran air dari BP SPAMS yang memanfaatkan sumber air di Dusun Bodag, Desa Bandungharjo. ”Sejak saat itu, kami bisa memanfaatkan air dari BP SPAMS dengan membayar sekitar Rp 30.000 per bulan,” ujar Yeni Puspita (33), warga Dusun Mojolegi, Rabu (27/9).

KOMPAS/Aditya Putra Perdana

Yeni Puspita (33) menimba sumur di Dusun Mojolegi, Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (27/9). Meski masih ada beberapa warga yang memanfaatkan sumur, kini warga mendapat aliran air ke rumah lewat BP SPAMS.

Menurut Yeni, air bersih digunakan untuk masak, mencuci, dan kebutuhan hewan ternak. Adapun air berasal dari sumber air di Dusun Bodag dan dialiri melalui sejumlah jaringan ke dua tandon yang berada di Dusun Mojolegi, yang dikelola BP SPAMS Toyolanggeng. Setelah itu, air dialirkan ke sejumlah rumah warga.

Pembuatan jaringan dan tandon oleh BP SPAMS ataupun jaringan ke setiap rumah warga menggunakan pembiayaan kredit dari Bank Perkreditan Rakyat BKK Purwodadi. Untuk BP SPAMS atau kelompok pembiayaan sebesar Rp 50 juta, sedangkan untuk masing-masing warga sebesar Rp 1 juta.

Kepala Desa Bandungharjo Suwadi menuturkan, Program Penyediaan Air Minum Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) gagal karena ketiadaan sumber air di titik utama. Karena itu, pembiayaan kredit untuk pembuatan jaringan serta tandon dibutuhkan masyarakat.

KOMPAS/Aditya Putra Perdana

Yeni Puspita (33) menimba air di sumur peninggalan di Dusun Mojolegi, Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Rabu (27/9).