logo Kompas.id
NusantaraAroma Bunga Sintetis Jantan...
Iklan

Aroma Bunga Sintetis Jantan Tingkatkan Produksi

Oleh
· 3 menit baca

MEDAN, KOMPAS — Produktivitas perkebunan kelapa sawit di Indonesia dapat meningkat 10 persen dengan peningkatan dan pemerataan populasi kumbang penyerbuk bunga. Pusat Penelitian Kelapa Sawit Kementerian Pertanian membuat kairomik, aroma bunga jantan sintetis, untuk mengundang kumbang lebih banyak dan merata.Pengembangan aroma bunga jantan sintetis itu dilakukan melalui penelitian berjudul Kairomik: Attraktan dan Perata Populasi Elaeidobius kamerunicus faust. Agus Eko Prasetyo dan Agus Susanto melakukan penelitian itu sejak 2014 hingga sekarang. Hasil penelitiannya adalah produk kairomik yang sudah diproduksi dalam skala industri tahun ini."Kumbang adalah agen penyerbuk utama di kebun sawit di Indonesia. Namun, populasinya sedikit dan tidak merata karena kumbang lebih menyukai bunga jantan. Padahal, bunga jantan di kebun sangat sedikit," kata Agus Eko Prasetyo di Medan, Sumatera Utara, Rabu (27/9).Prasetyo mengatakan, kumbang Elaeidobius kamerunicus faust digunakan sebagai agen penyerbuk di Indonesia sejak 1983, untuk menggantikan penyerbukan buatan oleh manusia yang biayanya sangat mahal. Namun, pengembangan penyerbukan oleh kumbang belum maksimal karena sifat aslinya yang lebih menyukai bunga jantan.Untuk merekayasa penyerbukan, Prasetyo mengembangkan kairomik yang mengandung bahan aktif estragole, yang biasanya diekskresikan bunga jantan. Kairomik dikemas dalam plastik berukuran 0,5 mililiter yang berpori. Dibutuhkan dua kemasan kairomik 0,5 mililiter untuk 1 hektar kebun sawit.Untuk menguji ketertarikan kumbang Elaeidobius kamerunicus faust pada kairomik, Prasetyo membuat perangkap berupa lem berwarna kuning dan botol plastik air mineral yang diletakkan di pucuk sawit. Di perangkap yang menggunakan kairomik ditemukan rata-rata 41 kumbang pada lem berwarna kuning dan 17 kumbang pada botol selama sebulan. Sementara pada perangkap tanpa kairomik sama sekali tidak ditemukan kumbang.Prasetyo mengatakan, penerapan kairomik berpengaruh signifikan di perkebunan sawit yang mempunyai rasio bunga menjadi buah (fruit set) yang buruk, yakni di bawah 75 persen. "Di perkebunan dengan fruit set buruk, penerapan kairomik dapat meningkatkan fruit set hingga 20 persen," kata Prasetyo.Menurut dia, perkebunan dengan fruit set yang buruk sebagian besar berada di Pulau Kalimantan. Di dalam suatu areal perkebunan, keberadaan bunga jantan mekar sering kali tidak merata. Padahal, bunga betina muncul hampir di setiap tanaman. Bunga betina ini yang akan menjadi tandan buah.Peningkatan fruit set akan diikuti peningkatan berat tandan hingga 10 persen. Menurut Prasetyo, penerapan kairomik juga meningkatkan rendemen sawit. Namun, pihaknya belum meneliti berapa peningkatan rendemen sawit itu.Direktur Pusat Penelitian Kelapa Sawit Hasril Hasan Siregar mengatakan, riset kairomik adalah salah satu unggulan pihaknya pada tahun ini. "Kairomik adalah produk yang dapat meningkatkan produktivitas dan ramah lingkungan. Produk ini juga sangat baik diterapkan untuk meningkatkan produktivitas petani," ujarnya. (NSA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000