logo Kompas.id
NusantaraListrik Sebagian Natuna Padam
Iklan

Listrik Sebagian Natuna Padam

Oleh
· 2 menit baca

BATAM, KOMPAS — Listrik di sebagian Natuna, Kepulauan Riau, padam total dalam sepekan terakhir. Kondisi itu dipicu kerusakan dua dari tiga mesin. "Sebelumnya ada giliran pemadaman dan masih dapat nyala beberapa jam sehari. Sudah sepekan ini malah padam total," kata Camat Bunguran Utara Izhar, Rabu (27/9), di Natuna.Bunguran merupakan salah satu kecamatan di pulau terbesar di Natuna. Pulau itu sekaligus menjadi lokasi kecamatan yang ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Natuna, Ranai. "Kami sudah tidak tahu lagi cara untuk protes. Semakin hari pelayanan listrik di sini bukan semakin baik," ujarnya.Menurut Izhar, sebagian warga yang mampu bisa mendapatkan listrik dari generator masing-masing. Akan tetapi, warga yang tidak mampu hanya mengandalkan lilin atau lampu minyak tanah untuk penerangan pada malam hari.Kekurangan daya itu menjadi ironi bagi kabupaten yang kaya akan minyak dan gas seperti Natuna. Gas Natuna sudah bertahun-tahun dialirkan ke Singapura dan segera menyusul ke Batam. Di Singapura, gas dari Natuna antara lain dipakai untuk bahan bakar pembangkit listrik. "Sampai sekarang satu lampu pun tidak pernah dinyalakan dengan gas dari Laut Natuna," kata Riki Rino, warga Bunguran.Padahal, perkembangan teknologi memungkinkan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) beroperasi dari jaringan pipa gas. Hal itu antara lain dilakukan PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam di beberapa daerah. PLN Batam menggunakan gas termampatkan (CNG) sebagai bahan bakar PLTG. Dengan cara itu, gas bisa dikirimkan ke wilayah yang jauh dari jaringan pipa.Terkait pembangkit-pembangkit PLN Batam, anggota DPRD Batam, Uba Inggan Sigalingging, menyebut PLN Batam menyembunyikan sesuatu terhadap warga Batam. PLN harus terbuka menjelaskan kepada warga Batam sebagai konsumennya. Sebab, pada 2017, PLN Batam beberapa kali menaikkan tarif yang totalnya 45 persen. Kenaikan itu diberlakukan bertahap sejak awal 2017.Dalam banyak kesempatan, PLN Batam menyatakan rugi sehingga meminta kenaikan tarif listrik di Batam. "Kami kebingungan karena laporan keuangannya dinyatakan untung. Sementara pernyataan lisan dalam berbagai forum selalu bilang rugi," ujar Uba.Sebelumnya, Manajer Komunikasi PLN Batam Bukti Panggabean membenarkan PLN Batam membukukan keuntungan pada 2016. Keuntungan didapat dari operasi di luar Batam. Sementara operasi di Batam, perseroan dinyatakan rugi. Sebab, harga penjualan di bawah biaya produksi. Akibat kerugian itu, PLN Batam meminta kenaikan tarif dan disetujui Pemerintah Provinsi Kepri yang berwenang menetapkan tarif listrik di Batam, (Kompas, 18/9). (RAZ)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000