PLN Siapkan Puluhan Genset di Lokasi Pengungsian Gunung Agung
Oleh
AYU SULISTYOWATI
·2 menit baca
KARANGASEM, KOMPAS — PLN menyiapkan 13 genset di beberapa tempat pengungsian Gunung Agung, seperti di GOR Swecapura (Klungkung) dan di Ulakan (Karangasem). Genset disiapkan untuk mengantisipasi ketika erupsi terjadi dan saat sejumlah aliran listrik akan dipadamkan.
General Manager PLN Distribusi Bali Nyoman Suwarjoni Astawa, Jumat (29/9), mengatakan, dipastikan aliran listrik bagi 13.000 pelanggan di kawasan rawan bencana radius 7 kilometer dimatikan. Kemungkinan, lanjutnya, karena kawasan tersebut akan kosong ditinggal mengungsi oleh penghuninya.
”Gardu Induk Amlapura bakal mati jika erupsi. Dampaknya bisa jadi meluas ke beberapa desa sekitar rawan bahaya yang aman. Gardu ini memasok 100 megavolt ampere (MVA),” katanya.
Pemadaman ini meminimalkan korsleting terutama di rumah penduduk. Apalagi, hawa panas serta lahar membahayakan arus listrik jika masih menyala. Hingga saat ini, petugas masih mendata berapa titik sambungan listrik di kawasan zona bahaya.
PLN juga membuka Posko Pasokan Listrik bekerja sama dengan lima mitra listrik. Posko ini menyediakan bantuan untuk lokasi pengungsian yang membutuhkan tambahan listrik, seperti di banjar atau rumah warga dengan pengungsi mandiri.
Anggaran CSR PLN Bali disiapkan sekitar Rp 100 juta untuk memenuhi kebutuhan lampu dan kabel. Warga juga diperbolehkan meminta tambahan lampu dan pasokan listrik.
Karena itu, PLN mengajak pihak lain untuk ikut menyumbang selain logistik untuk pengungsi. ”Pengungsi anak-anak masih belajar dan sekolah. Mereka membutuhkan penerangan cukup untuk belajar,” ujarnya.
Pada lokasi pengungsian yang luas, genset disiapkan beragam dari 10 KVA sampai 150 KVA. Genset ini menyala untuk dua hari jika dibutuhkan. Setiap dua hari akan dicek bahan bakar solar maupun premium untuk kebutuhan genset.
Astawa juga telah menyiapkan skenario pasokan bahan bakar agar genset tetap menyala jika erupsi terjadi. Pasokan bahan bakar melalui laut pun disiagakan.