logo Kompas.id
NusantaraLongsor di Tasikmalaya
Iklan

Longsor di Tasikmalaya

Oleh
· 3 menit baca

BANDUNG, KOMPAS — Hujan deras pada hari Sabtu dan Minggu (1/10) mengakibatkan banjir dan longsor di Jawa Barat dan Riau. Daerah terparah adalah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Dua orang tewas, satu orang luka ringan, 34 orang mengungsi, dan enam rumah rusak akibat sejumlah kejadian di wilayah selatan itu. Puluhan rumah lainnya harus dikosongkan karena terancam longsoran dari perbukitan di atasnya.Berdasarkan keterangan yang dihimpun di lokasi kejadian, korban yang meninggal adalah suami istri Waslim (40) dan Nani (36). Kedua korban meninggal akibat tertimpa dinding dapur di Kampung Citenggek, Desa Kutawaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Kepala Desa Kutawaringin Dadang Supriatna (53) menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.00, Minggu (1/10), akibat longsor yang menimpa bagian belakang rumah korban. Rumah korban terletak di bawah tebing tegak di pinggir jalan antara Garut-Tasikmalaya. Tebing itu longsor, kemudian menimpa bagian belakang rumah sehingga dinding dapur yang berdempetan dengan kamar korban runtuh menimpa keduanya. Kedua korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Rancamaya, tetapi tidak tertolong. Pada Minggu siang, keduanya dikuburkan oleh keluarganya.14 lokasi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Ria Supriana menjelaskan, longsor terjadi di 14 lokasi di kawasan perbukitan perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dengan Kabupaten Garut pada hari Minggu (1/10) subuh. Bencana itu disebabkan tanah yang retak akibat kemarau berbulan-bulan sebelumnya, lalu disusupi air dari hujan deras sepanjang Sabtu (30/9) malam sehingga terjadi longsor. Ke-14 lokasi longsor itu terletak di Kecamatan Bojonggambir, Cigalontang, Puspahiang, Salawu, Sodonghilir, dan Kecamatan Taraju. Seluruh daerah yang longsor semuanya permukiman warga yang berada di lereng perbukitan. Jalan raya Garut-Tasikmalaya terputus akibat timbunan tanah longsor sepanjang 10 meter di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Sekitar enam jam setelah longsor pukul 05.00, jalanan sudah bersih dari longsoran tanah.Ketua RT 004 RW 003 Kampung Cikabung, Kasmudin (40), mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 04.00 seusai hujan deras sepanjang malam. BanjirDi Jawa Barat, banjir juga menerjang Sukabumi. Banjir dengan ketinggian air sekitar 1,5 meter melanda sejumlah titik di empat kecamatan, Minggu (1/10), sekitar pukul 05.00. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Jarak lokasi banjir di kawasan Cibitung, Sukabumi, dengan Bandung sekitar 190 kilometer. Selain banjir, di kawasan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, juga terdapat 15 rumah yang rusak karena pergerakan tanah. Di Bandung selatan, banjir yang merendam ratusan rumah, Sabtu lalu, telah surut sejak Minggu (1/10) pagi. Namun, warga bersiap menghadapi banjir seiring memasuki musim hujan. "Ini sudah menjadi rutinitas tahunan. Jika musim hujan akan datang, warga bersiap menghadapi banjir dengan mengumpulkan barang-barang di lantai dua rumah. Perahu disiapkan di depan rumah masing-masing," ujar Ridwan (40), warga Kelurahan Andir, Baleendah.Banjir juga merendam 288 rumah di Kecamatan Pangkalan Kuras dan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Riau, gara-gara luapan air Sungai Manau, Sungai Kepojan, dan Sungai Bunut, sejak Sabtu (30/9). Akibat derasnya air sungai yang berasal dari aliran Sungai Nilo dan Sungai Kampar itu, tiga jembatan rusak sehingga mengganggu aktivitas warga. "Ratusan rumah itu lebih tepatnya disebut terdampak banjir," kata Kepala BPBD Pelalawan Hadi Penandio yang dihubungi pada hari Minggu. (DMU/BKY/SEM/TAM/SAH)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000