Dibuka, Penerbangan Sewa Berjadwal Singapura-Silangit
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
TARUTUNG, KOMPAS — Maskapai Garuda Indonesia akan melayani penerbangan sewa berjadwal dari Singapura ke Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, mulai 28 Oktober. Penerbangan itu diharapkan dapat menjaring wisatawan mancanegara yang transit di Singapura ke kawasan Danau Toba.
Kepala Bandara Silangit Hotasi Manalu, Selasa (3/10), mengatakan, persiapan pembukaan rute penerbangan sewa berjadwal Singapura-Silangit sudah matang. Kantor imigrasi, bea dan cukai, serta karantina yang merupakan syarat penerbangan internasional sudah disiapkan. Perpanjangan landasan pacu dari 2.400 meter menjadi 2.650 meter juga telah rampung.
Hotasi mengatakan, penerbangan sewa berjadwal itu akan dilayani maskapai Garuda Indonesia dengan pesawat jenis Bombardier CRJ 1000 berkapasitas 96 penumpang. ”Garuda akan terbang tiga kali dalam sepekan dari Singapura, yakni pada Selasa, Kamis, dan Sabtu. Kami targetkan paling sedikit ada 15 penerbangan pergi-pulang hingga akhir tahun ini,” ujarnya.
Hotasi menambahkan, penerbangan sewa berjadwal itu akan ditawarkan bersama paket wisata Danau Toba. Wisatawan akan terbang dari Singapura dan berwisata selama tiga atau empat hari di kawasan Danau Toba. Mereka akan kembali ke Singapura dengan penerbangan yang sama. Penerbangan itu, ujarnya, belum melayani penumpang yang ingin terbang sekali jalan dari Silangit ke Singapura. Mereka hanya akan membawa pulang penumpang yang datang dari Singapura.
Reguler mulai Januari
Menurut Hotasi, penerbangan carter berjadwal itu merupakan langkah awal untuk menggarap penerbangan reguler. Mereka menargetkan penerbangan reguler dapat dilaksanakan pada Januari 2018. Saat ini, penerbangan reguler belum bisa dilakukan karena belum ada nota kesepahaman pemerintah kedua negara. ”Nota kesepahaman pemerintah kedua negara merupakan salah satu syarat penerbangan internasional,” ujarnya.
Dalam rangka menyiapkan penerbangan reguler, PT Angkasa Pura II terus meningkatkan spesifikasi Bandara Silangit. PT Angkasa Pura II saat ini mengerjakan pelebaran landasan pacu dari 30 meter menjadi 45 meter. Dengan landasan pacu yang baru, Bandara Silangit akan dapat didarati pesawat berbadan besar, seperti Boeing 737 berkapasitas sekitar 150 orang.
Terminal penumpang yang baru juga sedang dibangun dan ditargetkan selesai akhir Desember ini. Terminal itu akan menambah kapasitas penumpang dari sebelumnya 200.000 penumpang per tahun menjadi 500.000 penumpang per tahun.
Sistem navigasi Bandara Silangit juga terus dibenahi. Airnav Indonesia akan membangun menara pemandu lalu lintas udara (ATC). Landasan pacu akan dilengkapi instrument landing system agar pesawat dapat mendarat dengan pemandu otomatis, tidak seperti saat ini yang masih mengandalkan pengamatan visual secara manual.
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan optimistis penerbangan Singapura-Silangit akan mendorong pertumbuhan industri pariwisata Danau Toba. Kunjungan wisatawan mancanegara akan meningkat signifikan. Nikson mengatakan, pariwisata Danau Toba telah bangkit semenjak penerbangan langsung Jakarta-Silangit dibuka pada Maret 2016. Ekonomi masyarakat semakin menggeliat, yang ditandai dengan bertambahnya restoran, hotel, dan toko suvenir baru. ”Pertumbuhan ini akan semakin pesat dengan penerbangan internasional Singapura-Silangit,” ucapnya.
Nikson mengatakan, pemerintah kabupaten bersama masyarakat terus membenahi destinasi pariwisata di sekitar Danau Toba. Masyarakat telah membangun desa-desa wisata di sekitar Bandara Silangit. Masyarakat pun menyiapkan rumah tinggal sewa (homestay).
Untuk mendukung Bandara Silangit sebagai bandara internasional, lanjut Nikson, pihaknya akan berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura II tentang tata ruang di sekitar bandara. Pembangunan permukiman, hotel, dan bangunan lain di sekitar bandara akan disesuaikan dengan standar keamanan penerbangan di bandara internasional. Seluruh pembangunan di sekitar bandara pun dihentikan sementara.