logo Kompas.id
NusantaraPembangunan Waduk Karian...
Iklan

Pembangunan Waduk Karian Dikebut

Oleh
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0EnDfgKZwyOzO8IT3IUx3sqRmiY=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F10%2F20171004NTA01.jpg
Kompas/Anita Yossihara (NTA)

Pembangunan Waduk Karian di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten terus dikebut. Waduk yang dirancang untuk menyuplai irigasi di Banten dan air baku warga Jakarta dan Cilegon itu ditinjau oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (4/10/2017).

RANGKASBITUNG, KOMPAS — Pelaksanaan pembangunan Waduk Karian di Kabupaten Lebak, Banten, dikebut. Pemerintah mengubah target penyelesaian pembangunan waduk terbesar ketiga di Indonesia itu dari tahun 2020 menjadi pertengahan 2019.Percepatan pembangunan Waduk Karian disampaikan Presiden Joko Widodo, saat meninjau lokasi proyek di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (4/10). "Awalnya direncanakan selesai tahun 2020. Setelah melihat lapangan, pekerjaan bisa dipercepat. Pertengahan 2019 Insya Allah bisa selesai," tuturnya.Presiden Jokowi tiba di lokasi pembangunan waduk bersama Kepala Staf Presiden Teten Masduki dan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi sekitar pukul 10.00. Didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Presiden melihat langsung proses pembangunan waduk. Hadir pula dalam peninjauan itu Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya.Seusai peninjauan, Presiden Jokowi menjelaskan, pembangunan Waduk Karian direncanakan sejak 1980-an. Namun, pembangunan fisik waduk baru mulai direalisasikan tahun 2015.Basuki menambahkan, waduk akan dibangun di lahan seluas 2.222 hektar. Hingga kemarin, pemerintah sudah membebaskan lebih dari separuh kebutuhan lahan, yakni sekitar 1.049 hektar. Adapun pembangunan fisik waduk sudah mencapai 47 persen. "Progres pembangunan sudah 47 persen sehingga kami optimistis Juni 2019 sudah selesai," kata Basuki.Waduk Karian dirancang untuk menampung 314 juta meter kubik air dari Sungai Ciujung dan Sungai Ciberang. Air bendungan dapat dimanfaatkan masyarakat di tujuh kabupaten/kota di Banten dan DKI Jakarta.Waduk Karian diharapkan dapat mengairi lebih dari 22.000 hektar sawah di daerah irigasi Ciujung-Ciliman. "Kita harapkan waduk ini bisa mengairi lahan lebih kurang 22.000 hektar di Banten," ujar Jokowi.Waduk pun dirancang menjadi sumber air baku bagi warga Jakarta dan Cilegon. Menurut Basuki, setidaknya 9 meter kubik per detik air baku akan disuplai ke Jakarta dan 5 meter kubik per detik air disuplai ke Cilegon.Menurut Basuki, selama ini air baku untuk warga Jakarta hanya disuplai dari Waduk Jatiluhur. Sehingga banyak warga yang menggunakan air tanah untuk mencukupi kekurangan air baku. Akibatnya, permukaan tanah di Jakarta terus turun."Waduk Karian ini salah satu upaya untuk menghentikan penggunaan air tanah, yang menyebabkan permukaan tanah di Jakarta terus turun," katanya.Selain membangun waduk penampung air, di lokasi itu pemerintah akan membangun pembangkit listrik berkapasitas 1,8 megawatt. Pembangkit listrik diharapkan dapat mengaliri tenaga listrik di bendungan dan warga di satu kecamatan di Lebak.Pembangunan Waduk Karian direncanakan sejak tahun 1980-an. Tahun 2015, pembangunan waduk dimulai bekerja sama dengan investor asal Korea Selatan. (NTA/BAY)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000