logo Kompas.id
NusantaraTemu Dagang Diadopsi
Iklan

Temu Dagang Diadopsi

Oleh
· 3 menit baca

SURABAYA, KOMPAS — Kalangan pengusaha di Jawa Timur mengadakan temu dagang dengan pengusaha nasional dan mancanegara, menjelang Jatim Fair 2017 di Surabaya. Dalam temu dagang yang berlangsung kurang dari dua jam, komitmen transaksi yang tercatat menembus Rp 750 miliar. Nilai transaksi itu mendorong Kementerian Perdagangan akan mengadopsi pola temu dagang yang ditempuh pengusaha di Jawa Timur tersebut."Kami tentu amat senang jika diminta mengadopsi pola itu untuk dikoordinasikan di pusat dan didorong dilaksanakan di semua provinsi," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, seusai membuka Jatim Fair 2017, Kamis (5/10), di Grand City Surabaya. Pameran menyambut hari jadi ke-72 Jatim itu diikuti 400 peserta dengan 560 stan. Peserta terdiri dari industri mikro kecil menengah (IMKM), badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD), instansi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, serta perwakilan sejumlah negara, seperti China, Jepang, dan Selandia Baru. Jatim Fair 2016 yang diikuti 350 peserta dan 550 stan, saat itu membukukan transaksi senilai Rp 58 miliar. Sebelum pameran juga diadakan temu dagang yang, menghasilkan komitmen transaksi Rp 650 miliar. Jatim Fair 2017 ditargetkan membukukan transaksi Rp 100 miliar. Adapun komitmen transaksi dalam temu dagang dengan pencapaian Rp 750 miliar, melampaui harapan.. "Dalam temu dagang (business to business), kami tidak sekadar tatap muka. Ada juga yang melalui sistem dalam jaringan internet atau online," kata Gubernur Jatim Soekarwo.Menurut Enggartiasto, model temu dagang seperti itu mendorong komitmen transaksi mencapai nilai luar biasa. Dengan sistem online, dia melihat ada efisiensi atau pemotongan mata rantai yang terjadi dalam pembicaraan transaksi dagang. Dengan demikian, antarpengusaha bisa fokus memperbesar nilai transaksi perdagangan. "Temu dagang juga menciptakan hubungan saling membutuhkan antardaerah, yang diharapkan terwujud dalam kontrak perdagangan jangka panjang dan konsisten," kata Enggartiasto. Semua ditempuhMenurut Soekarwo, dalam temu dagang semua potensi perdagangan ditempuh. Jatim memiliki 26 perwakilan dagang di Indonesia. Jatim pun punya perwakilan di Singapura. Setiap provinsi dan negara bisa berdagang dengan Jatim. Temu dagang yang selalu diadakan sebelum pameran besar seperti Jatim Fair 2017, untuk memfasilitasi pengusaha yang ingin tatap muka dengan mitra bisnis. Pengusaha yang tidak bisa datang bisa memakai jaringan internet. Semua komitmen transaksi dicatat Bank Jatim.Menurut Soekarwo, perdagangan Jatim dengan provinsi lain pada tahun 2016 surplus Rp 156 triliun. Selama enam bulan pada tahun 2017, perdagangan sudah surplus Rp 80 triliun. Pihaknya optimistis, surplus perdagangan tahun ini akan melebihi tahun lalu, meskipun mungkin nilainya tidak jauh dari Rp 156 triliun itu. Dengan luar negeri, lanjut Soekarwo, perdagangan komoditas nonmigas tahun 2016 surplus 738 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 9,8 triliun. Perdagangan dengan Singapura yang selalu defisit, akhirnya terbalik pada 2016, yakni surplus senilai Rp 234 juta dollar AS. Jumlah surplus perdagangan dengan Singapura tahun lalu dilampaui cuma dalam satu semester tahun ini, yakni 311 juta dollar AS. Pemprov Jatim memprediksi, surplus perdagangan dengan Singapura tahun ini bisa menembus 600 juta dollar AS. Pameran, yang mayoritas diisi produk IMKM, menegaskan pentingnya peran IMKM terhadap perekonomian daerah. Di Jatim, perdagangan IMKM berkontribusi 55 persen terhadap produk domestik regional bruto 2016 yang senilai Rp 1.855 triliun. IMKM turut meningkatkan indeks pembangunan manusia senilai 4,4 poin dan menurunkan angka kemiskinan pada kurun 2010- 2016 sebesar 4,8 persen. "Kami rasa tepat untuk terus mendorong IMKM Indonesia berkibar dalam perdagangan," kata Sekretaris Daerah Jatim Akhmad Sukardi yang juga Ketua Umum Panitia Jatim Fair 2017 menambahkan. (BRO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000