logo Kompas.id
NusantaraSatu Keluarga Tewas Diduga...
Iklan

Satu Keluarga Tewas Diduga karena Asap

Oleh
· 3 menit baca

LUBUKLINGGAU, KOMPAS — Empat orang dari satu keluarga ditemukan tewas di rumah mereka di Kelurahan Ulak Lebar, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Jumat (6/10). Mereka tewas diduga akibat keracunan karbon monoksida yang berasal dari asap generator di rumah.Keempat korban adalah Chandra (39), Eliza Haryani (38), M Fahri Nizarullah (10), dan M Afif Wahyu Ramadhan (3 bulan). Chandra, Eliza, dan Fahri meninggal di rumah, sedangkan Afif saat dibawa ke rumah sakit.Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Lubuklinggau Ajun Komisaris Ali Rojikin, saat dihubungi dari Palembang, Jumat, menyebutkan, berdasarkan keterangan dari saksi dan olah tempat kejadian perkara, meninggalnya satu keluarga itu diketahui saat salah seorang keluarga, Bambang Hariyanto, datang menjenguk rumah korban Jumat pagi. Namun, rumah korban saat itu terkunci. Saat diketuk, tidak ada respons dari dalam rumah.Curiga dengan kondisi itu, Bambang lalu berinisiatif membuka rumah dengan menggunakan linggis. "Saksi lalu masuk melalui jendela rumah karena pintu rumah dilapisi terali besi," kata Ali. Ketika berhasil memasuki rumah korban, Bambang melihat empat korban tergeletak di kamar dan ruang tamu. Hidung dan mulut mengeluarkan busa dan di sekitar tubuh korban tampak cairan bekas muntahan.Berdasarkan keterangan saksi, ujar Ali, pada Kamis (5/10) sore, korban Eliza masih terlihat berada di teras rumah sambil menggendong Afif. Candra pun masih sempat memasukkan mobil ke garasi rumah. Sekitar pukul 18.30, listrik di rumah padam. Tak lama kemudian, terdengar suara mesin generator di rumah korban. Namun, tepat tengah malam, suara generator tidak lagi terdengar.Ali menuturkan, saat polisi hendak mengevakuasi jenazah korban, petugas masih mencium bau gas karbon monoksida yang sangat menyengat. Di dalam rumah itu juga terdapat mesin generator yang sudah mati, tetapi kabel masih tercolok di kontak listrik. Diduga para korban tewas menghirup gas karbon monoksida yang keluar dari generator. Apalagi, rumah korban juga tergolong sempit dengan ventilasi udara minim.Polisi yang melakukan visum luar tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. "Ini cukup membuktikan bahwa keempat korban meninggal akibat keracunan," kata Ali. Setelah visum, lanjut Ali, pihaknya langsung menyerahkan jenazah keempat korban kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Belajar dari peristiwa ini, Ali berharap agar masyarakat lebih berhati-hati menggunakan generator di dalam rumah karena akan sangat membahayakan.Camat Lubuklinggau Barat II Zainona menyebutkan, pada hari Kamis, Lubuklinggau memang mati lampu total. Wajar jika korban menyalakan generator. Namun, mereka menutup rapat rumah karena alasan keamanan. Lingkungan rumah korban masih sepi, diperkirakan hanya 15 warga yang tinggal di lingkungan itu. Berdasarkan keterangan warga sekitar, keluarga itu baru dua bulan mendiami rumah itu. "Kemungkinan generator diletakkan di dalam rumah untuk menghindari pencurian," kata Zainona. Pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada warga mengenai bahaya gas karbon monoksida. "Kami berupaya agar ini disampaikan di setiap pertemuan publik," ujarnya. (RAM)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000