logo Kompas.id
NusantaraDana Desa untuk Modal BUMDes
Iklan

Dana Desa untuk Modal BUMDes

Oleh
· 2 menit baca

MARABAHAN, KOMPAS — Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi terus mendorong pembentukan badan usaha milik desa atau BUMDes guna menopang perekonomian perdesaan. Karena itu, penggunaan dana desa mulai tahun ini juga diarahkan untuk membangun BUMDes.Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi mengatakan, BUMDes sangat penting untuk menopang gerakan perekonomian di tingkat perdesaan. Jumlah BUMDes saat ini baru sekitar 18.000 unit dari 74.910 desa di Indonesia."Kami mendorong setiap desa memiliki BUMDes. Kami mempersilakan aparat desa menggunakan dana desa untuk membentuk BUMDes. Yang penting, usaha dan bisnis prosesnya harus jelas," kata Anwar saat membuka Pelatihan Pengelolaan BUMDes Angkatan VII dan VIII di Barito Kuala, Senin (9/10).Berbeda dengan penggunaan dana desa tahap pertama (2015) dan tahap kedua (2016) yang lebih diarahkan untuk membangun infrastruktur, Kemendes PDTT lebih mengarahkan penggunaan dana desa tahap ketiga (2017) untuk empat hal, yaitu program unggulan kawasan perdesaan, pembuatan embung atau bangunan penangkap air, BUMDes, dan sarana olahraga desa."Kami memang tidak mematok target jumlah BUMDes yang harus dibentuk karena kami ingin BUMDes muncul dari kesadaran masyarakat desa sendiri. Namun, kami berharap sampai 2019 paling tidak separuh dari jumlah desa di Indonesia sudah membentuk BUMDes," ujarnya.Menurut Anwar, BUMDes nantinya harus berperan dari hulu sampai hilir. Di hulu, BUMDes mengelola berbagai subsidi, misalnya subsidi pupuk, benih, dan sarana produksi pertanian. Di hilir, BUMDes sebagai pengepul berbagai produk yang dihasilkan warga desa. BUMDes juga harus bermitra dengan perbankan agar bisa menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR). Kepala Balai Latihan Masyarakat Banjarmasin Rusbi Bhadi mengatakan, peserta pelatihan pengelolaan BUMDes Angkatan VII dan VIII berjumlah 85 orang. Mereka berasal dari desa-desa di Kabupaten Pulang Pisau dan Barito Timur, Kalimantan Tengah.Ketua BUMDes Mutiara, Bonorius, yang menjadi peserta pelatihan, mengatakan, BUMDes memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan di desanya, yaitu di Desa Bentot, Kecamatan Patangkep Tutui, Kabupaten Barito Timur. "BUMDes kami dibentuk pada akhir 2012 untuk melayani simpan-pinjam dan jual-beli karet. Namun, sampai sekarang masih belum begitu berkembang," tuturnya. (JUM)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000