logo Kompas.id
NusantaraPemerintah Pusat Tunggu...
Iklan

Pemerintah Pusat Tunggu Proposal

Oleh
· 3 menit baca

BATAM, KOMPAS — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat meminta Provinsi Kepulauan Riau menyerahkan proposal terinci jembatan Batam-Bintan. Pemerintah belum menutup kemungkinan jembatan tersebut didanai dari dalam negeri.Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengatakan, pemerintah perlu mendapat data terbaru dan terinci soal jembatan itu. Berdasarkan data itu, pemerintah akan mengambil keputusan atas jembatan yang akan membentang di atas laut itu. "Menteri PU mengajak kami membahas pilihan-pilihan untuk jembatan itu," ujarnya, Selasa (10/10), di Batam, Kepri.Pemerintah belum menutup kemungkinan mendanai pembangunan jembatan itu dari dalam negeri. Akan tetapi, Kepri tetap didorong untuk mencari alternatif pendanaan lain. "Kami juga menyampaikan sudah ada beberapa investor menyatakan minat untuk membiayai jembatan itu," ujarnya.Investor terakhir yang serius adalah China Power. Perusahaan itu sudah mengirimkan naskah nota kesepahaman ke Pemprov Kepri. Akan tetapi, rancangan itu belum bisa disetujui Kepri.Rancangan dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Peraturan di Indonesia mengharuskan dokumen resmi harus ada versi bahasa Indonesianya. Selain alasan bahasa, Pemprov Kepri masih harus menelaah naskah rancangan itu. Naskah itu baru dari versi China Power, belum ada klausul-klausul dari Pemprov Kepri.Kepri juga masih memeriksa rancangan itu untuk memastikan tidak ada klausul yang melanggar peraturan di Indonesia dan tidak merugikan siapa pun. "Pekerjaan sepenting dan sebesar ini harus dilakukan dengan hati-hati. Proyek ini bukan untuk sehari atau dua hari. Jangka penggunaannya melebihi puluhan tahun," ujar Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kepri Azman Taufik.Jembatan Batam-Bintan akan menghubungkan dua pulau terpadat di Kepri. Jembatan yang direncanakan berpanjang total 5,4 kilometer itu akan menjadi penghubung tiga kabupaten/kota yang didiami 1,6 juta dari 1,9 juta penduduk Kepri. Kota/kabupaten itu adalah Batam, Tanjung Pinang, dan Bintan. Usia pakai jembatan diharapkan sedikitnya 100 tahun.Saat digagas hampir 10 tahun lalu, biaya pembangunannya diperkirakan 400 juta dollar AS. Dengan perkembangan harga dan potensi tantangan pembangunan, biaya konstruksi diperkirakan naik. "Mereka akan menghitung total kebutuhan sejak kajian kelayakan sampai jembatan siap dipakai," ujar Nurdin.Sekarang, angkutan utama di tiga daerah itu adalah aneka kapal dan perahu. Angkutan orang membutuhkan waktu paling singkat 20 menit dengan biaya Rp 45.000 per orang. Sementara kapal roro membutuhkan waktu pelayaran 1,5 jam. Biaya terendah untuk menyeberangkan satu unit mobil di rute Batam-Bintan adalah Rp 220.000. Kapasitasnya juga terbatas karena kapal hanya berlayar dari pukul 07.00 hingga 18.00. Setiap kapal roro hanya bisa mengangkut maksimal 20 mobil dan kapal penumpang maksimal 150 orang.Dengan jalan tol berupa jembatan, biaya dan waktu penyeberangan bisa dipangkas, sekitar Rp 100.000 per mobil. Waktu tempuhnya bisa dipangkas menjadi maksimal 15 menit. (RAZ)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000