logo Kompas.id
NusantaraSDM Kompeten Kunci Menangi...
Iklan

SDM Kompeten Kunci Menangi Persaingan

Oleh
· 3 menit baca

KENDAL, KOMPAS — Pemerintah berupaya menyiapkan sumber daya manusia terampil dan kreatif untuk meningkatkan daya saing industri mebel yang tengah menurun. Melalui pendidikan vokasi, regenerasi perajin berwawasan teknologi diharapkan memberi sumbangan inovasi pada produk-produk mebel. Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Haris Munandar, di sela-sela penancapan tiang pancang pertama pembangunan Politeknik Industri Furniture di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Selasa (10/10). Menurut dia, teknologi, investasi, dan SDM saling berkaitan dalam industri furnitur atau mebel. "Kehadiran teknologi percuma jika SDM tidak bisa mengikuti. Ke depan, kebutuhan tenaga kerja pasti besar. Kami menyiapkan SDM yang berkualitas, mampu bersaing secara global, dan bersertifikasi kompetensi," katanya. Data Kemenperin, penyerapan tenaga kerja di industri furnitur 101.346 orang pada tahun 2016 dan diproyeksikan akan mencapai 202.692 orang pada 2018.Haris mengatakan, pembangunan Politeknik Industri Furniture di KIK ditargetkan rampung akhir 2017. Sekolah vokasi serupa telah dikembangkan Kemenperin, yakni Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Solo serta Politeknik Industri Logam di Morowali, Sulawesi Tengah.Nilai ekspor produk furnitur nasional pada 2016, 1,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 21,5 triliun. Menurun dari tahun sebelumnya, 1,9 miliar dolar AS atau Rp 25 triliun. "Sesuai arahan Presiden, kita tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga SDM, agar tidak makin tertinggal dari negara lain," kata Haris.Peran Jateng Haris menambahkan, KIK dipilih menjadi lokasi Politeknik Industri Furniture karena Jateng memiliki kontribusi signifikan, yakni 30 persen dari total nilai ekspor produk mebel. Dekatnya lokasi industri dan tempat pendidikan diharapkan membuat KIK makin berkembang sebagai pusat pertumbuhan industri.Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Direktorat Jenderal Industri Agro, Kemenperin, Edy Sutopo, menambahkan, Politeknik Industri Furniture berkaitan dengan regenerasi perajin furnitur. Edy menambahkan, hal itu seiring upaya pemerintah mempermudah penyediaan bahan baku. Diakui saat ini, sumber bahan baku masih jauh dengan pusat industri. Untuk itu, pihaknya membangun sistem logistik bahan baku.Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng M Arif Sambodo menyampaikan, Jateng siap menyediakan SDM yang sesuai dengan kebutuhan. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Kemenperin Mujiyono mengatakan, ada tiga program studi di Politeknik Industri Furniture, yakni Teknik Produksi Furnitur, Desain Furnitur, dan Manajemen Bisnis Furnitur, Dalam lima tahun, para mahasiswa akan dibebaskan dari biaya kuliah. Mereka akan memiliki ikatan kerja dengan sejumlah industri furnitur. Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia Soenoto, mengemukakan, Indonesia harus bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN agar tak tertinggal dari negara lain. (DIT)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000