logo Kompas.id
NusantaraTiga Mobil Rusak, Puluhan...
Iklan

Tiga Mobil Rusak, Puluhan Pohon Tumbang

Oleh
· 3 menit baca

MANADO, KOMPAS — Puluhan pohon tumbang di sejumlah wilayah di Kota Manado, Tomohon, Bitung, serta Kabupaten Bolaang Mongondow dan Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, menyusul hujan deras dan angin kencang, Senin (16/10) malam. Sebagian pohon tumbang menutup ruas jalan Manado-Tomohon dan menimpa tiga mobil warga. Aktivitas pelayaran juga dilarang.Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara Noldy Liow, Selasa, di Manado, mengatakan, angin kencang bertiup dari barat dengan kecepatan 40 kilometer per jam. Angin tersebut merusak sejumlah rumah di pesisir pantai Manado dan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, serta menumbangkan pohon-pohon.Tiga mobil warga tertimpa pohon. Menurut Liow, tidak ada korban jiwa. Namun, pengendara mobil cedera.Pohon tumbang terlihat di ruas Jalan Sam Ratulangi, Manado; di depan Wanea Plaza; serta di depan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa. Pohon tumbang juga menutupi akses jalan Manado-Tomohon sehingga arus lalu lintas macet total selama lima jam.Kepala BPBD Kota Tomohon Robby Kalangi mengatakan, belasan pohon juga tumbang di ruas jalan Tomohon menuju Tondano. Pohon menutup akses jalan sehingga terjadi kemacetan empat jam. "Petugas kami mengutamakan akses jalan raya yang padat untuk menyingkirkan pohon tumbang," katanya.Berdasarkan pantauan pada Selasa siang, kondisi Kota Manado dan Tomohon kembali normal setelah pohon tumbang disingkirkan dari jalan. Meski demikian, arus lalu lintas di Jalan Sam Ratulangi pada pagi hari tampak padat karena pekerjaan pemangkasan pohon oleh petugas kebersihan dan satuan polisi pamong praja (satpol PP) Kota Manado.Kepala Satpol PP Kota Manado Xaverius Runtuwene mengatakan, Wali Kota Manado menginstruksikan pemangkasan pohon berusia tua yang berada di sisi jalan. Keberadaan pohon tua membahayakan warga di jalan. "Sudah 10 pohon kami pangkas. Ini demi keselamatan masyarakat di jalan," katanya.Larangan berlayarPihak Administratur Pelabuhan Manado, kemarin, melarang belasan kapal berlayar menuju Kabupaten Sitaro, Kabupaten Sangihe, Kabupaten Talaud, dan Kota Ternate (Maluku Utara). Larangan itu terkait dengan peringatan dini kemungkinan badai hingga sepekan ke depan.Sejumlah kapal penumpang tampak berada di dermaga Pelabuhan Manado. Sebagian penumpang memilih membatalkan perjalanan menggunakan kapal laut. "Tadi kami sudah beli tiket ke Tahuna (Kabupaten Sangihe), tetapi kapal batal berangkat," kata Abraham Edam, warga Tahuna.Anggota staf Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Manado, Edwin, mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini ke pemerintah kota dan kabupaten mengenai datangnya badai, pekan depan. Angin kencang masih akan bertiup di sebagian wilayah Sulawesi Utara, terutama Manado, Tomohon, dan Sitaro. Oleh karena itu, warga diminta waspada dan menghindari lokasi bencana.Noldy Liow mengatakan, cuaca ekstrem disebabkan peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. "Biasanya jika terjadi musim pancaroba selalu disertai dengan angin kencang. Ini akibat tekanan udara," katanya. (ZAL)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000