logo Kompas.id
NusantaraRembang-BloraJadi Prioritas...
Iklan

Rembang-BloraJadi Prioritas Jateng

Oleh
· 3 menit baca

SEMARANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengembangkan kawasan timur provinsi itu dengan poros Rembang dan Blora sebagai daerah prioritas pariwisata. Kawasan itu diyakini memiliki potensi yang bisa meningkatkan kunjungan dan lama inap wisatawan. Kepala Seksi Pengembangan Pasar Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah Tanti Apriani mengatakan, pemerintah sedang memetakan potensi wisata di Jateng bagian timur, terutama daerah Rembang- Blora. Di Rembang, misalnya, wisatawan bisa diajak melihat corong candu di Lasem, tempat pembuatan batik tradisional atau aneka wisata alam. Perjalanan akan dilanjutkan sampai Blora untuk menikmati keindahan Goa Terawang atau mengunjungi eksplorasi minyak dan gas bumi. Hasil pemetaan potensi akan menjadi rujukan pembuatan paket wisata."Pemerintah tak ikut menyusun paket wisata, hanya memfasilitasi pelaku wisata, seperti kelompok sadar wisata," kata Tanti dalam diskusi kelompok terfokus bertema "Identifikasi Segmen Pasar Pariwisata Jateng" di Kota Semarang, Kamis (19/10).Rembang-Blora adalah satu dari enam daerah prioritas pariwisata Jateng. Daerah prioritas pariwisata lain adalah Nusakambangan-Baturaden, Borobudur- Dieng, Solo-Sangiran, Tegal-Pekalongan, dan Semarang-Karimunjawa. Langkah itu untuk menggenjot kunjungan wisatawan yang ditargetkan 1,2 juta orang hingga 2019.Tanti menuturkan, kunjungan wisatawan ke Jateng hingga triwulan ketiga tahun 2017 baru sekitar 578.000 orang. Hingga saat ini daya tarik utama wisatawan masih Candi Borobudur.Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jateng Heru Isnawan mengatakan, angka inap wisatawan masih 1,8 lebih rendah dibandingkan dengan Bali, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Rata-rata wisatawan menginap di Jateng paling lama dua hari, sedangkan di Bali bisa lebih dari empat hari. Kepulauan RiauTerkait dengan pariwisata, Kepulauan Riau (Kepri) menggelar serangkaian festival untuk menarik wisatawan asing sepanjang Oktober 2017. Festival dipusatkan di Karimun, Bintan, dan Tanjung Pinang. Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Buralimar menuturkan, kegiatan-kegiatan itu dirangkai dalam Festival Bahari Kepri. Akhir pekan ini, agenda festival paling banyak serta diselenggarakan di Bintan dan Tanjung Pinang. "Pekan lalu di Karimun sudah digelar Festival Dangkong," ujarnya, Kamis.Pekan ini, Tanjung Pinang menyelenggarakan lomba perahu naga, zikir bersama, dan pameran hasil kerajinan. Sementara Bintan menggelar penyambutan para pelayar dari beberapa negara. Sampai Agustus 2017, Badan Pusat Statistik mencatat 1,32 juta pelancong masuk Kepri. Mereka terutama masuk ke Batam, Bintan, dan Tanjung Pinang. Tahun ini, Kepri menargetkan 2,1 pelancong asing bertandang.Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengatakan, daerahnya berharap pemerintah terus mendorong promosi wisata bersama Asia Tenggara. Promosi bersama dilakukan untuk saling menguatkan di antara anggota ASEAN. Di Bali, Pemerintah Kabupaten Jembrana menggelar Festival Teluk Gilimanuk, 20-22 Oktober. Festival ini bertujuan mengangkat potensi wisata bahari di wilayah barat Bali.Penyelenggaraan festival ini juga menjadi bagian menginformasikan kepada dunia pariwisata dunia bahwa tidak seluruh wilayah Pulau Bali terdampak status Awas Gunung Agung. Kunjungan wisatawan untuk menyelam di Secret Bay, Teluk Gilimanuk, meningkat sejak wisata bawah laut Tulamben di Karangasem ditutup sementara karena masuk zona merah sejak 22 September lalu.Ketua Kelompok Wisata Tirta Teluk Gilimanuk Agung Putu Alit Wirawan mengatakan, kedatangan wisatawan untuk menyelam rata-rata 10 orang per hari.(KRN/RAZ/AYS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000