JAYAPURA, KOMPAS — Penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata kembali terjadi di areal kerja penambangan emas dan tembaga PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu (21/10). Kali ini, dua peristiwa terjadi dalam satu hari. Seorang pekerja bernama Jamin Lampung Muhammad mengalami luka-luka dalam insiden ini.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, di Jayapura, Sabtu, mengatakan, penembakan pertama ditujukan ke mobil yang dikendarai Jamin saat melintasi jalan di Mil 67 pada pukul 08.05 WIT.
Mobilnya tertembak di kaca bagian depan dan pintu bagian kiri. Jamin terluka di wajah karena terkena serpihan kaca dan luka di lengan bagian kanan yang diduga terkena serpihan logam.
Peristiwa kedua menimpa pekerja asal Amerika Serikat bernama Joe Hatch yang sedang mengendarai mobil di Mil 66 pada pukul 08.18 WIT. Tembakan mengenai pintu mobil sebelah kiri dan ban depan. Hatch selamat dalam insiden ini.
Ahmad mengatakan, kelompok Kali Kopi diduga sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam dua aksi penembakan tersebut. ”Kelompok ini yang selalu menebar aksi teror penembakan di areal kerja PT Freeport selama beberapa tahun terakhir,” ujarnya.
Ia pun menyatakan, satu peleton pasukan berjumlah 30 personel diterjunkan untuk mengejar para pelaku di sekitar lokasi kejadian. ”Kondisi geografis yang berbukit-bukit juga menjadi tantangan bagi anggota kami untuk mengejar anggota kelompok tersebut. Pengamanan areal kerja PT Freeport diperketat setelah insiden itu,” tutur Ahmad.
Kondisi geografis yang berbukit-bukit juga menjadi tantangan bagi anggota kepolisian untuk mengejar anggota kelompok tersebut.
Ia menambahkan, korban luka telah menjalani pemeriksaan medis di Rumah Sakit Tembagapura. ”Saat ini, Jamin telah diperbolehkan pulang oleh dokter ke barak pekerja untuk beristirahat,” ucap Ahmad.
Juru bicara PT Freeport Indonesia, Riza Pratama, saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan penutupan sementara jalan operasional tambang yang menghubungkan Tembagapura dan daerah Hidden Valey.
”Kami akan selalu bekerja sama dengan pihak keamanan untuk menjaga keselamatan para pekerja dan masyarakat setempat yang berada di areal penambangan,” ujar Riza.
Kedua kasus ini menambah peristiwa penembakan di areal kerja penambangan milik PT Freeport Indonesia. Sejak Agustus lalu telah terjadi empat kasus penembakan.
Berdasarkan data Bidang Humas Polda Papua, penembakan pertama terjadi terhadap mobil Land Cruiser milik PT Freeport Indonesia di Mil 60 pada 17 Agustus. Dalam insiden tersebut, satu anggota Brigade Mobil yang berada di dalam mobil terkena serpihan peluru.
Aksi kedua melanda bus milik anak perusahaan PT Freeport Indonesia yang dikemudikan sopir bernama Fadly pada 14 September. Tak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Adapun kasus penembakan ketiga terjadi pada 24 September yang mengenai tiga kendaraan operasional milik PT Freeport Indonesia di Mil 61. Berselang sehari kemudian, penembakan keempat menimpa kendaraan PT Freeport Indonesia yang dikemudikan Ronald Sajensolar di sekitar Mil 60.