logo Kompas.id
NusantaraBanjir Landa Dua Kabupaten di ...
Iklan

Banjir Landa Dua Kabupaten di Lampung

Oleh
· 2 menit baca
Iklan

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Hujan deras menyebabkan Sungai Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Lampung, meluap, Kamis (26/10). Sedikitnya 11 desa yang tersebar di dua kabupaten di Lampung terendam banjir setinggi 2 meter.Kedua kabupaten yang dilanda banjir itu adalah Kabupaten Pesawaran dan Tanggamus. Banjir terparah melanda enam desa di Kecamatan Punduh Pidada, Pesawaran. Di Kecamatan Marga Punduh, banjir melanda dua desa. Hingga Kamis malam, petugas masih mendata jumlah rumah yang terendam.Camat Punduh Pidada Thamrin mengatakan, banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur daerah itu selama 4 jam. Hujan deras itu menyebabkan Sungai Kelumbayan yang melintasi Kabupaten Tanggamus dan Pesawaran meluap hingga menggenangi rumah warga.Banjir juga merendam tiga desa di Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus. Selain merusak permukiman dan fasilitas umum, banjir juga menyebabkan jembatan penghubung antar- desa terputus.Kepala Pos SAR Kabupaten Tanggamus Adi Ayang Syah mengatakan, akses jalan yang terputus membuat petugas kesulitan mengevakuasi warga dan menyalurkan bantuan logistik ke lokasi banjir. Untuk sampai ke Kecamatan Kelumbayan, tim SAR dan BPBD Tanggamus harus memutar melewati Kabupaten Pesawaran.Cuaca panas Sebaliknya, meski berada di musim hujan, cuaca di wilayah Provinsi Riau justru memanas dalam dua pekan terakhir. Ketika suhu meningkat, titik panas pun kembali muncul. Pada Kamis (26/10), satelit pemantau cuaca menemukan 58 titik panas di Pulau Sumatera."Bengkulu, Sumatera Selatan, terpantau memiliki 15 titik panas dan Sumatera Barat 14 titik. Riau memiliki tujuh titik yang tersebar di empat kabupaten, yaitu Dumai, Pelalawan, Rokan Hulu, dan Indragiri Hulu," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Pekanbaru Slamet Riyadi, Kamis. Menurut Slamet, cuaca panas di Riau disebabkan fenomena alam berupa badai Khanun di Laut China Selatan pada pertengahan Oktober. Badai itu menarik massa udara dari wilayah Sumatera sehingga menghambat pembentukan awan hujan. Ketika badai Khanun selesai, muncul pula badai Lan di Samudra Fasifik, wilayah timur Filipina. Meski tidak separah Khanun, Lan tetap menghambat pembentukan awan hujan di wilayah timur pantai Sumatera. "Saat ini efek badai sudah mulai berkurang dan hujan sudah mulai muncul. Namun, udara panas masih akan terjadi sampai akhir Oktober," kata Slamet. (VIO/SAH)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000