logo Kompas.id
NusantaraBegal di Sumut Makin...
Iklan

Begal di Sumut Makin Meresahkan

Oleh
· 2 menit baca

PEMATANG SIANTAR, KOMPAS — Pembegalan yang menyebabkan kematian makin marak di Sumatera Utara. Seorang pegawai Bank Negara Indonesia, Rara Sitta Stephani (28), tewas dibegal di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara. Jenazah korban diterbangkan ke Yogyakarta, Kamis (26/10), untuk dimakamkan di kampung halamannya, Ambarawa, Jawa Tengah. Rara tewas saat dibegal dua orang di Jalan Melathon Siregar, Pematang Siantar, Rabu (25/10) malam. Kepala Kepolisian Resor Pematang Siantar Ajun Komisaris Besar Doddy Hermawan mengatakan, saat kejadian, korban mengendarai sepeda motor Suzuki Spin AB 2825 YS. Saat itu, dua pembegal yang mengendarai Honda Vario putih memepet dan merampas tas Rara. Rara berusaha mengejar pembegal sambil berteriak minta tolong. Tiba-tiba ada sepeda motor dari arah berlawanan menabrak Rara hingga terjatuh. Menurut polisi, Rara tewas di tempat.Rara meninggalkan suami dan seorang bayi yang belum genap berusia setahun. Doddy menyatakan, hingga Kamis sore, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku pembegalan. Jenazah korban dijemput suaminya, Hendy Kukuh Baskoro (29), yang selama ini bekerja di Jakarta.Ditembak matiDi Medan, Kepolisian Sektor Medan Baru menembak mati seorang begal buron, Chairul Anwar (24), Rabu sekitar pukul 23.00. Chairul yang biasanya beraksi dengan senjata airsoft gun ditembak karena melawan petugas. Chairul diduga sudah beraksi sekitar 30 kali.Kepala Polsek Medan Baru Komisaris Victor Ziliwu mengatakan, salah satu kasus yang melibatkan Chairul adalah pembegalan Dandi Andrian (17) di Jalan Sei Putih, 20 Agustus lalu. Chairul bersama lima pelaku lain menembak leher Dandi dengan airsoft gun dan memukul korban dengan batu. Dandi terluka dan sepeda motornya dibawa kabur pembegal. Akhir September lalu, seorang pengemudi Grab Bike dan seorang pengemudi Grab Car tewas di tangan pembegal. Tak terhitung korban begal yang mengalami luka dan kehilangan barang. Sosiolog Universitas Sumatera Utara (USU), Muba Simanihuruk, mengatakan, semua pihak harus bekerja sama memberantas pembegalan hingga ke akarnya, yakni peredaran gelap narkoba, pengangguran, dan kemiskinan. "Penanganan masalah ini sesungguhnya telah terlambat. Penindakan hanya sebagian kecil dari solusi. Masyarakat kecil hanya bisa pasrah dalam ketakutan," katanya.Pengajar Fakultas Ekonomi USU, Wahyu Pratomo, menyatakan, struktur ekonomi saat ini menyebabkan kesenjangan besar. Sementara itu, orangtua bekerja dari pagi hingga malam, tidak bisa berkomunikasi intensif dengan anak sehingga anak mudah terjebak narkoba dan kejahatan jalanan. (NSA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000