Penahanan 11 Pelaku Penyerangan Kemendagri Akan Ditangguhkan
Oleh
Fabio Maria Lopes Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar menyatakan akan membantu proses penangguhan penahanan 11 warga Tolikara. Mereka menjadi pelaku dalam aksi penyerangan kantor Kementerian Dalam Negeri pada 11 Oktober lalu.
Hal ini disampaikan Boy kepada awak media di Jayapura, Jumat (27/10).
Boy mengatakan, penangguhan penahanan 11 warga ini untuk menjaga keamanan di Tolikara dan membuka kembali Jalan Trans-Papua yang dipalang massa dari calon Bupati John Tabo selama tiga pekan kembali dibuka.
”Saya meminta komitmen dari tim sukses dan massa dari John Tabo agar menjaga situasi keamanan di Tolikara dan kembali membuka Jalan Trans-Papua yang menjadi obyek vital negara,” kata Boy.
Ia menuturkan, penangguhan penahanan 11 warga di Rutan Polda Metro Jaya dengan catatan tidak mengulangi perbuatannya dan bahu-membahu dengan masyarakat menciptakan situasi kondusif di Tolikara.
Ia pun menambahkan, penahanan John Tabo di Rutan Polda Papua pada Kamis lalu tidak terkait konflik pilkada di Tolikara. Namun, ujar Boy, John selaku mantan Bupati Tolikara periode 2006-2011 diduga 12 kali memindahkan uang dari rekening Pemerintah Kabupaten Tolikara ke rekening pribadinya senilai Rp 32,6 miliar.
”Perbuatan John terjadi pada tahun 2006 hingga 2007. Kami sudah lama menyelidiki kasus ini. Penyidik sudah memeriksa sejumlah saksi dan memiliki barang bukti yang kuat. Karena itu, John harus mempertanggungjawabkan perbuatannya,” kata mantan Kepala Divisi Humas Polri tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tolikara Derwes Jikwa saat dihubungi dari Jayapura mengatakan, Jalan Trans-Papua yang menjadi satu-satunya akses jalur darat dari Wamena ke Tolikara masih dipalang hingga Jumat.
”Beberapa hari ini pasokan barang kebutuhan pokok terus menipis, seperti beras, gula, minyak goreng, dan bahan bakar minyak,” kata Derwes.
Ia mengungkapkan, selama ini warga Tolikara sangat tergantung dari pasokan berbagai barang kebutuhan pokok dari Wamena. Sebab, Wamena menjadi pusat perekonomian dan transit berbagai barang dari Jayapura.
”Massa menuntut agar pihak kepolisian membebaskan belasan warga Tolikara yang ditangkap karena menyerang kantor Kemendagri pada 11 Oktober lalu. Setelah itu, barulah mereka membuka kembali ruas jalan tersebut,” ujar Derwes.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.