logo Kompas.id
NusantaraProyek KA Ditawarkan ke Swasta
Iklan

Proyek KA Ditawarkan ke Swasta

Oleh
· 3 menit baca
Iklan

BARRU, KOMPAS — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan proyek kereta api Trans-Sulawesi akan berlanjut. Tahun ini pemerintah menyiapkan Rp 1,4 triliun. Tahun depan dianggarkan Rp 600 miliar. Pemerintah menyiapkan total dana Rp 4 triliun untuk proyek ini. Sisa kebutuhan dana akan ditawarkan ke pihak swasta.Ini menjadi proyek kereta api pertama di Indonesia yang ditawarkan ke swasta. Demikian disampaikan Menhub saat meninjau proyek KA Trans-Sulawesi di Kecamatan Soppeng Riaja, Barru, Sulawesi Selatan, Jumat (27/10). Menhub juga meninjau proyek Pelabuhan Garongkong, Barru. Sebelumnya, Budi bicara di Universitas Hasanuddin dalam dialog bertema "Sulsel sebagai Simpul Konektivitas Indonesia"."Saya hadir di sini untuk memastikan proyek kereta api berlanjut. Kami harapkan, tahun depan rel sepanjang 47 kilometer yang menghubungkan Pelabuhan Garongkong hingga Pangkep selesai. Kami prioritaskan karena ada beberapa perusahaan di antaranya pabrik semen bisa memanfaatkannya," katanya. Menhub mengakui, kendala terberat dalam proyek KA ini adalah pembiayaan. Investasi yang dibutuhkan sangat besar, setidaknya Rp 8 triliun. Proyek ini akan ditawarkan ke swasta berupa kerja sama dengan pemerintah. Sejak dimulai tahun 2015, baru 16 kilometer rel terpasang. Selebihnya adalah proyek pengerasan dan jembatan layang di salah satu lintasan di Pekkae, Barru. Proyek KA Trans Sulawesi akan dimulai dengan menghubungkan Makassar-Parepare sepanjang 150 kilometer. Tahap awal 47 kilometer. Selanjutnya 100 kilometer hingga Maros."Kami sudah menawarkan kepada beberapa pihak. Banyak yang berminat, tetapi kami belum membuka tender. Ada investor dari luar, dalam negeri, bahkan investor lokal Sulsel. Pemerintah menyiapkan dana Rp 4 triliun, sisanya Rp 4 triliun akan ditawarkan untuk dibiayai swasta," kata Budi.Menhub mengatakan, sejumlah proyek sedang dan akan dikerjakan di Sulsel. Di antaranya pembangunan Bandara Bontocani di Toraja untuk pariwisata, Makassar New Port untuk ekspor dan pengiriman barang antarpulau. Pemerintah juga akan memperbesar Bandara Sultan Hasanuddin. Dalam dialog dengan mahasiswa, Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina meminta pusat menjadikan Sulsel sebagai gerbang konektivitas Indonesia. Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo berharap proyek strategis di Sulsel terus dilanjutkan. Perluas layanan Dari Medan, Sumatera Utara, dilaporkan, PT Railink akan memperluas layanan kereta bandara di sejumlah daerah di Indonesia. Pada 2019, PT Railink akan membuka rute baru Bandara Kualanamu-Kota Binjai. PT Railink juga memastikan rute Bandara Soekarno Hatta-Jakarta beroperasi November ini. Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto menyatakan hal itu dalam peresmian kerja sama PT Railink dengan taksi Uber di Stasiun Railink Medan, Jumat. "Kebutuhan kereta bandara terus meningkat. Pertumbuhan penumpang di kereta Bandara Kualanamu mencapai 12 persen per tahun," katanya. Hal itu terjadi karena kereta api merupakan moda transportasi publik yang paling tepat melayani penumpang bandara. Kereta berangkat dan tiba tepat waktu dan dapat dihitung pasti.Heru optimistis akan membuka rute baru Kualanamu-Binjai setelah rel kereta api layang di Kota Medan beroperasi pada 2019. Saat ini, rute tersebut belum bisa dioperasikan karena lalu-lintas kereta api sangat padat. Sebagian jalur rel kereta masih tunggal, hanya rel di kawasan bandara yang sudah dua jalur.Kepadatan lalu lintas ini, kata Heru, membuat waktu tempuh Medan-Kualanamu sekitar 30 menit. Untuk rute Kualanamu-Medan, waktu tempuh bahkan 45 menit karena harus mendahulukan kereta yang menuju bandara. "Jika jalur ganda sudah beroperasi, waktu tempuh Kualanamu-Medan hanya sekitar 25 menit. Demikian juga sebaliknya," katanya.Direktur Kebijakan Publik Uber Asia Pasifik Damian Kassabgi menyatakan, Uber akan memberikan layanan dari Stasiun Medan menuju tujuan akhir, seperti destinasi wisata, hotel, atau rumah. Uber juga akan memberikan potongan untuk penumpang Railink. (REN/NSA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000