logo Kompas.id
NusantaraRibuan Warga Tembagapura Perlu...
Iklan

Ribuan Warga Tembagapura Perlu Segera Dievakuasi

Oleh
· 2 menit baca

TIMIKA, KOMPAS — Suasana di sejumlah di Distrik Tembagapura, Papua, hingga Kamis (2/11) masih belum aman. Teror dan intimidasi yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata pimpinan Sabinus Waker masih berlangsung. Itu sebabnya, sekitar 10.000 warga yang tinggal di kawasan itu disarankan untuk dievakuasi. Ketua DPRD Kabupaten Mimika Elminus Mom di Timika yang dihubungi dari Jayapura, Kamis (2/11), menjelaskan, sejak dilanda teror dan intimidasi pada dua pekan lalu, para guru dan tenaga medis yang bertugas di Kampung Banti terpaksa dievakuasi pada 27 Oktober 2017. Akibatnya, pelayanan kesehatan dan kegiatan belajar mengajar di wilayah tersebut pun terhenti."Melihat situasi itu, kami sarankan ribuan warga pun sebaiknya dievakuasi. Pemda dan aparat keamanan perlu bersinergi untuk mengevakuasi warga di Tembagapura. Apabila upaya ini tidak terlaksana, mereka akan menjadi korban dalam konflik ini," kata Elminus.Untuk itu, DPRD Mimika segera berkoordinasi dengan pemda setempat untuk menentukan lokasi evakuasi di Kota Timika. Sejauh ini sudah ada tiga lokasi pengungsian yang disiapkan. Warga yang tidak bersedia tinggal di lokasi pengungsian bisa menginap di rumah kerabat atau keluarga di Timika.Kapolres Mimika Ajun Komisaris Besar Viktor Mackbon mendukung rencana pihak DPRD Mimika untuk mengevakuasi warga dari Tembagapura. Situasi keamanan di kawasan itu sedang tidak kondusif sehingga warga setempat sebaiknya dievakuasi.Polres Mimika dan perwakilan dari Polda Papua telah menggelar pertemuan dengan Pemkab Mimika untuk membahas terkait aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Rabu kemarin. "Salah satu poin dari pertemuan ini adalah pembentukan tim negosiasi dengan KKB yang dipimpin langsung oleh Bupati Mimika Eltinus Omaleng. Upaya negosiasi akan dilaksanakan dalam waktu dekat," katanya.Anggota DPRD Papua, Wilhelmus Pigai, berharap upaya penegakan hukum atas KKB di Tembagapura berjalan humanis sehingga tidak mengorbankan warga sipil. "Upaya penyisiran tempat persembunyian anggota KKB di sejumlah kampung tak boleh dilakukan secara membabi buta. Kami mendukung operasi militer untuk menghentikan KKB asalkan pelaksanaannya sesuai prosedur," tutur politisi Partai Demokrat asal Mimika ini. Teror ini telah tujuh kali terjadi sejak 21 Oktober 2017. Ada 10 korban luka dan satu tewas, yakni anggota Brimob Detasemen B Timika Briptu Berry Pramana Putra. Sementara 10 korban luka ini terdiri dari 6 anggota Brigade Mobil Detasemen B Timika, 1 tenaga dokter, 1 pegawai Freeport, 1 sopir Rumah Sakit Waa Banti, dan 1 warga setempat bernama Serina Kobogau. (FLO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000