logo Kompas.id
NusantaraGajah Kian Dekati Permukiman...
Iklan

Gajah Kian Dekati Permukiman Warga

Oleh
· 3 menit baca

BANDAR LAMPUNG, KOMPASSejak lima bulan terakhir, konflik antara gajah dan manusia di Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung, semakin meluas. Gerombolan gajah tidak hanya semakin sering masuk ke perkebunan, tetapi juga mulai mendekati permukiman warga.Hingga Jumat (3/11), sebanyak 12 ekor gajah liar masih berkeliaran di sekitar Desa Karang Agung, Kecamatan Semaka. Desa itu merupakan satu dari sembilan desa di Kecamatan Semaka yang berbatasan dengan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Sembilan desa yang kerap menjadi sasaran gajah adalah Desa Margomulyo, Sedayu, Sukaraja, Way Kerap, Srikaton, Parda Waras, Sidomulyo, Talang Asahan, dan Karang Agung. Sejak Juni 2017, kawanan gajah telah merusak 100 hektar kebun dan sawah warga. Sejumlah tanaman pepaya, kelapa, pisang, dan nangkadak roboh. Tanaman padi juga rusak karena diinjak gajah. "Siang ini, kawanan gajah liar masih bersembunyi di sekitar Desa Karang Agun. Warga masih bersiaga siang dan malam dengan membawa senter atau lampu untuk menakut-nakuti gajah," kata Camat Semaka Edi Fahrurrozi, saat dihubungi Kompas dari Bandar Lampung. Menurut Edi, warga dibantu pawang gajah dari Taman Nasional Way Kambas pernah menggiring gajah masuk ke dalam kawasan TNBBS. Namun, gajah kembali datang keesokan harinya. "Warga kian khawatir karena jangkauan gajah semakin luas. Semula gajah hanya masuk di lima desa, kini menjadi sembilan desa. Gajah juga sudah mendekati rumah-rumah warga," katanya.Rusaknya tanaman perkebunan dan pertanian juga membuat perekonomian warga di sekitar kawasan yang bergantung pada hasil tanaman perkebunan terganggu. Penghasilan warga berkurang karena kebunnya rusak. Mereka juga tidak punya modal mengolah sawah dan kebun untuk musim tanam berikutnya.Untuk itu, warga meminta pemerintah segera menyelesaikan konflik ini. Saat ini, satuan tugas yang dibentuk warga desa sudah mulai kewalahan dan kelelahan mengusir gajah.Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Lampung Balai Konservasi Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Teguh Ismail, di Bandar Lampung, mengatakan, konflik antara gajah dan manusia di Kecamatan Semaka pernah terjadi sekitar lima tahun lalu. Diduga, gajah kembali melintasi jalur jelajahnya di Kecamatan Semaka yang kini berubah menjadi perkebunan.Faktor lain yang memicu gajah memasuki perkebunan adalah rusaknya habitat inti dan habitat sekitar wilayah inti yang menjadi tempat tinggal gajah. Selain perambahan, habitat sekitar wilayah inti kian rusak karena masifnya aktivitas perkebunan, pertanian, dan pembangunan permukiman warga.Hal itu memicu gajah mencari sumber makanan baru. Karena warga banyak berkebun dan bertani di sekitar wilayah inti, gajah pun masuk ke kebun dan sawah warga untuk mencari makan. "Kehadiran gajah tentu tidak disukai manusia. Akhirnya, terjadi konflik antara gajah dan manusia terus-menerus," katanya.Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Subakir mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat bersama instansi terkait untuk mencari solusi demi menghentikan konflik gajah di Kecamatan Semaka. Pihaknya sepakat akan meminjamkan empat ekor gajah latih di TNWK untuk menggiring gajah liar masuk ke dalam kawasan TNBBS. "Kami masih menunggu izin dari pemerintah pusat," katanya.PenyelundupanDi Balikpapan, Kalimantan Timur, polisi masih mendalami kasus penyelundupan paket berisi 1.448 tulang dan bagian tubuh beruang madu. "Satu tersangka yang sudah ditangkap, yakni S (27), belum mau angkat bicara terkait siapa yang memasok dan siapa pembelinya," ujar Subhan, Kepala Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPPHLHK) Kalimantan, Jumat (3/11).S diringkus pada Rabu (25/10), sebelumnya AR dibekuk. AR adalah kurir paket. Paket yang dibawa AR terdeteksi kargo Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan.Paket dikirim dari sebuah kantor pos di Tenggarong, Kutai Kartanegara, dan akan dikirim ke Vietnam. (VIO/PRA)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000