logo Kompas.id
NusantaraSuplai Listrik Jawa Bali...
Iklan

Suplai Listrik Jawa Bali Segera Bertambah

Oleh
· 4 menit baca

BANYUWANGI, KOMPAS — PT PLN Distribusi Jawa Timur berencana membangun gardu induk tegangan ekstra tinggi Jawa-Bali yang menghubungkan listrik antara Pulau Jawa dan Bali. Jaringan berkapasitas 1.200 megawatt tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada 2021. General Manager PT PLN Distribusi Jawa Timur Dwi Kusnanto di Banyuwangi mengatakan, pembangunan gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) Jawa-Bali menjadi proyek strategis pemerintah yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2017-2021. "Proyek itu untuk menyuplai listrik dari Jawa ke Bali," ujarnya, Minggu (5/11). Dwi mengatakan, proyek tersebut akan segera memasuki proses lelang. Harapannya, pada 2019, proses konstruksi GITET Jawa-Bali dapat dimulai sehingga target pengoperasian pada 2021 tercapai.Proyek tersebut merupakan langkah antisipasi peningkatan beban atau kebutuhan kelistrikan di Bali. Dwi menjelaskan, saat ini beban puncak kelistrikan di Bali mencapai 860 megawatt (MW). Selain mendapat pasokan dari sejumlah pembangkit listrik di Bali, kebutuhan energi listrik di Bali juga dipasok melalui jaringan Jawa-BaliJaringan kelistrikan Jawa-Bali telah terhubung melalui kabel bawah laut yang melintas Selat Bali. Kabel bawah laut tersebut mampu menyalurkan listrik sebesar 340 MW."Pembangunan GITET Jawa-Bali akan melengkapi jaringan kabel bawah laut yang saat ini sudah ada. GITET Jawa-Bali dirancang berkapasitas 1.200 MW dengan kabel atas yang diseberangkan antar-dua menara," ujarnya. Selain membangun GITET Jawa-Bali, PT PLN Distribusi Jawa Timur juga melakukan peningkatan kapasitas Gardu Induk Genteng dari 130 MVA menjadi 270 MVA. PT PLN Distribusi Jawa Timur juga berencana membangun gardu induk Muncar dan Wongsorejo di Banyuwangi, dengan kapasitas masing-masing 120 megavolt ampere. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik rencana PT PLN Distribusi Jawa Timur dalam meningkatkan kapasitas kelistrikan, terutama di Banyuwangi. Ia berharap hal itu membawa dampak positif bagi perekonomian di Banyuwangi. "Dengan adanya sejumlah peningkatan kapasitas gardu induk dan penambahan gardu induk baru, ada jaminan bagi para investor untuk membuka usahanya di Banyuwangi. Harapannya hal itu akan diikuti tersedianya lapangan pekerjaan dan perputaran ekonomi yang lebih tinggi," kata Anas.BBM Satu hargaProgram Bahan Bakar Minyak Satu Harga juga telah menjangkau Provinsi Bali. Program itu ditandai dengan diresmikannya Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum Kompak Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) di Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Sabtu (4/11). Nusa Penida adalah kepulauan di Klungkung yang masuk sebagai pulau terluar Indonesia di Provinsi Bali.Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum 3T merupakan lembaga penyalur bahan bakar minyak satu harga. SPBU itu juga menyediakan bahan bakar khusus, seperti Pertalite, Pertamax, dan Dexlite, selain menyediakan BBM bersubsidi Premium dan Solar. BBM yang dijual di SPBU itu mempunyai harga yang sama dengan di wilayah Bali lainnya. Dengan adanya SPBU Kompak 3T di Banjar Nyuh itu, saat ini terdapat tiga SPBU di Nusa Penida. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, yang hadir dalam acara peresmian SPBU itu, mengatakan, Kepulauan Nusa Penida masuk sebagai pulau-pulau kecil terluar berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-pulau Kecil Terluar. Kepulauan itu terdiri atas tiga pulau, yakni Nusa Penida, Nusa Ceningan, dan Nusa Lembongan. Nusa Penida juga sudah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan Kawasan Konservasi Perairan (KKP). "Saya berharap kehadiran program BBM Satu Harga di Nusa Penida dapat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat dan pengembangan kepariwisataan di Nusa Penida," kata Suwirta. Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution PT Pertamina (Persero) Gigih Wahyu Hari Irianto menyatakan, SPBU Kompak 3T di Nusa Penida adalah lembaga penyalur program BBM satu harga ke-27 yang sudah diresmikan dan dapat dioperasikan.Gigih menambahkan, pemerintah menargetkan sebanyak 54 titik lembaga penyalur BBM satu harga hingga akhir 2017. Sampai 2019, ujarnya, pemerintah menargetkan sekitar 154 lembaga penyalur BBM satu harga di seluruh Indonesia. "Pembangunan dan pengoperasian SPBU Kompak 3T di lakukan dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi di daerah," kata Gigih. Program BBM satu harga bertujuan mewujudkan keadilan bagi masyarakat dengan harga BBM yang seragam. "Dengan kehadiran SPBU Kompak 3T di Nusa Penida ini, kami juga mendukung pengembangan kepariwisataan di Nusa Penida," ujar Gigih. (GER/COK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000