logo Kompas.id
NusantaraWarga Kian Waspadai Banjir
Iklan

Warga Kian Waspadai Banjir

Oleh
· 2 menit baca

SOREANG, KOMPASWarga yang tinggal di daerah rawan banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, semakin meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir. Hujan yang semakin kerap turun rentan memicu banjir akibat luapan Sungai Citarum.Setidaknya ada sembilan kecamatan di Kabupaten Bandung yang rentan dilanda banjir saat musim hujan. Kecamatan itu adalah Majalaya, Bojongsoang, Paseh, Ibun, Cicalengka. Selain itu, ada juga Kecamatan Rancaekek, Banjaran,  Baleendah, dan Kecamatan Dayeuhkolot. Ketinggian banjir di daerah itu bervariasi, yaitu 1-2 meter.Koordinator Garda Caah Riki Waskita di Kabupaten Bandung, Minggu (5/11), mengatakan, hujan mulai turun sejak sebulan lalu meski belum terjadi setiap hari. Belajar dari pengalaman sebelumnya, hujan deras akan turun pada pertengahan November hingga Januari atau Februari.Garda Caah adalah kelompok mitigasi bencana mandiri masyarakat yang beranggotakan ratusan warga dari sembilan kecamatan rawan banjir itu. Selain rutin melakukan pertemuan, kelompok ini juga rajin memaparkan mitigasi dan informasi bencana melalui media sosial.Latar belakang anggota Garda Caah beragam, mulai dari warga setempat, perangkat desa dan kabupaten, hingga sukarelawan kebencanaan. Selain itu, ada juga personel Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Bandung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung, dan Badan Geologi. Mereka juga aktif memberi data cuaca dan potensi bencana terkini. Riki mengatakan, guna mencegah hal tidak diinginkan, persiapan menghadapi banjir sudah dilakukan sejak sebulan lalu. Caranya, kata Riki, diaplikasikan di rumah sendiri dan lingkungan sekitarnya.Riki mencontohkan pembuatan papan pembendung air yang biasa dibuat di depan teras rumah. Pembendung luapan air itu dibuat warga menggunakan papan kayu yang direkatkan dengan bahan antibocor. Untuk rumah panggung, Riki mengatakan, pihaknya mengimbau pemilik rumah untuk menguatkan tiang penyangga guna mencegah keropos apabila direndam banjir. "Imbauan mengumpulkan dokumen di tempat aman dan kedap air hingga meletakan terminal listrik ke tempat lebih tinggi juga sudah disampaikan," katanya. Bambang Supriyanto, Kepala Keamanan RW 013, Kelurahan Andir, Kecamatan Balendah, mengatakan, sudah menyiapkan skenario operasi penyelamatan bagi warga terdampak banjir. Di kawasan rawan direndam banjir di atas 1 meter sudah dipasang tali pemandu ke tempat aman. Tali itu dibuat untuk memudahkan evakuasi warga jika banjir semakin tinggi. Pembuatan alat pengukur air di tiang listrik atau tembok rumah warga untuk melihat ketinggian banjir juga dilakukan. Tujuannya agar warga bisa langsung mendapat informasi akurat. Di wilayah Nusa Tenggara Barat, menurut Kepala Dinas Pertanian NTB Husnul Fauzi, sebagian petani belum menggarap sawah. Diharapkan petani bisa menanam padi segera setelah masuk musim hujan. (RUL/CHE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000