SOLO, KOMPAS — Selama berada di Solo, Jawa Tengah, sejak akhir pekan lalu, Presiden Joko Widodo tidak membatalkan atau menunda agenda kegiatannya. Semua agenda yang sudah terjadwal tetap dilakukan, termasuk menandatangani sejumlah dokumen kenegaraan.
Begitu juga dengan agenda Presiden yang belum dilakukan, sejauh ini tetap dijadwalkan. Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Selasa (7/11), selama aktivitas persiapan hingga perhelatan pernikahan Kahiyang Ayu dengan Mohammad Bobby Afif Nasution di Solo, semua kegiatan berjalan sesuai dengan rencana.
”Semua jadwal tetap berjalan, termasuk yang belum dilakukan, tidak berubah. Kami sudah menyiapkan semua yang diperlukan,” kata Pramono.
Sampai kemarin, tidak ada agenda Presiden yang dibatalkan selama menjalani aktivitas di Solo dan sekitarnya. Bahkan, Sekretariat Kabinet telah menyiapkan materi untuk pertemuan bilateral antara Presiden RI dan Presiden Korea Selatan sehari setelah pesta pernikahan digelar hari Rabu (8/11).
Rencana pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan Presiden Korsel Moon Jae-in digelar di Istana Bogor, Jawa Barat. Begitu pun untuk agenda berikutnya, yaitu kunjungan ke Vietnam dan Filipina pada pekan yang sama.
”Siap semua, tidak ada yang dibatalkan. Jadi istilah Presiden berkantor di Solo memang benar-benar dilakukan. Bahkan selama melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur dan Jawa Tengah, Presiden tetap kembali ke Solo,” kata Pramono.
Pihak Setkab dan Kementerian Sekretariat Negara membawa dokumen penting yang perlu ditandatangani segera oleh Presiden. Salah satu dokumen yang dimaksud adalah undangan sejumlah kepala negara ke Indonesia dan surat penugasan menteri luar negeri melakukan kunjungan kerja ke Afganistan. ”Semua administrasi berjalan seperti biasa,” kata Pramono.
Selama berada di Solo, Presiden hanya menggunakan hari Rabu untuk keperluan pernikahan putrinya. Esok harinya, Presiden akan menerima Presiden Korsel di Istana Bogor.
Usai acara itu, Presiden berangkat ke Vietnam untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi APEC. Pada pekan yang sama, Presiden berangkat ke Manila dalam rangka peringatan Ulang Tahun Ke-50 ASEAN.
Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, membenarkan hal ini. Aktivitas ini dilakukan karena komitmen Presiden sejak awal yang tidak ingin mengambil cuti kerja selama pernikahan putrinya. Ritme kerja ini juga dilakukan para menteri yang mengikuti kegiatan Presiden di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Setelah melakukan kunjungan kerja dengan Presiden, sebagian menteri ikut datang ke lokasi pernikahan, mengikuti persiapan pesta.
Presiden mulai tinggal di kediaman pribadinya di Solo sejak Jumat malam pekan lalu. Selama di Solo, Presiden melakukan kunjungan kerja ke Boyolali, Madiun, dan Sragen.
Meskipun tinggal di kediamannya, Presiden juga menandatangani sejumlah dokumen yang disiapkan oleh Sekretariat Kabinet dan Kementerian Sekretariat Negara.
”Saya dan Pak Pratik (Menteri Sekretaris Negara Pratikno) sudah membagi tugas,” kata Pramono.