BANYUWANGI — Kendati mendapat tentangan dari sejumlah pihak, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur tetap melanjutkan pembangunan di bibir kawah Gunung Ijen, Jawa Timur. Bangunan itu difungsikan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur Ayu Dewi Utari ketika ditemui di Paltuding, Kawasan Ijen, Banyuwangi, Rabu (8/11), mengatakan, pembangunan tidak bisa dihentikan karena saat ini sudah mencapai 60 persen dan harus selesai akhir tahun. Ketua Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia Jawa Timur Ari Restu menyayangkan rencana itu karena bisa merusak kelestarian dan keindahan kawasan Ijen. (GER)
10 Daerah Belum Serahkan Usulan Upah Minimum
SEMARANG — Sebanyak 10 daerah di Jawa Tengah belum menyerahkan usulan upah minimum kabupaten/kota atau UMK 2018. Pemerintah provinsi akan membahas usulan itu bersama kalangan pengusaha dan buruh agar besaran upah meningkatkan kesejahteraan pekerja, tetapi tidak memberatkan pengusaha. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah Wika Bintang, Rabu (8/11) di Semarang, mengatakan, 25 daerah sudah menyerahkan usulan UMK 2018. ”Kami masih menunggu usulan UMK dari daerah lain hingga 10 November,” katanya. Kalangan buruh di Kota Semarang berkeras mengusulkan UMK 2018 sebesar Rp 2,7 juta, lebih tinggi dibandingkan dengan UMK yang diusulkan pengusaha dan Pemkot Kota Semarang Rp 2,3 juta. Adapun usulan UMK 2017 sebesar Rp 2,12 juta. (WHO)
Penggunaan Pupuk Berlebihan Masih Terjadi
GRESIK — Penggunaan pupuk berlebihan masih terjadi. Manajer Humas PT Petrokimia Gresik Muhammadi Ihwan Fahrurrazi, Rabu (8/11), mengatakan, di Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, ada petani yang menggunakan urea 6 kuintal per hektar. Di Subang, Jawa Barat, ada yang menggunakan hingga 7 kuintal. Idealnya 1 hektar hanya butuh 2 kuintal hingga 2,5 kuintal. Penggunaan pupuk tunggal berlebihan justru merusak kesuburan tanah dan tidak efektif meningkatkan produktivitas tanaman. Penggunaan pupuk berlebihan juga mengakibatkan kelangkaan. ”Kami mendorong penggunaan pupuk majemuk yang pas. Kami terus mengedukasi petani agar menggunakan pupuk sesuai rekomendasi melibatkan penyuluh lapangan,” kata Ihwan. (ACI)
Polda NTB Tangkap 3 Terduga Pengedar Ganja
MATARAM — Polisi menangkap tiga orang yang diduga mengedarkan ganja di obyek wisata Gili Terawangan, Lombok Utara. Mereka adalah RF (38), NMA (47), dan INAB (40), ketiganya warga Desa Pemenang Barat, Lombok Utara. Dari tangan mereka disita barang bukti 3,1 kilogram ganja dan uang sekitar Rp 20,5 juta. Kasubdit III Direktorat Reserse Narkoba Polda NTB Ajun Komisaris Besar Anak Agung Gede Agung, Rabu (8/11), mengatakan, mereka ditangkap Kamis (2/11) sekitar pukul 19.45 Wita. Sebelumnya, Polda NTB menerima informasi masyarakat bahwa RF dan kawan-kawan diduga sering bertransaksi dan mengonsumsi narkoba. Informasi itu ditindaklanjuti dan dibuktikan dengan temuan ganja di kamar dan dapur rumah RF. Bersamaan dengan penangkapan RF, polisi membekuk NMA dan INAB. (RUL)