12 Bus Disiapkan untuk Evakuasi Warga Kampung Banti

Humas Polda Papua

Tampak kegiatan evakuasi tenaga medis dan guru dari Kampung Banti ke Distrik Tembagapura pada 27 Oktober 2017.

TEMBAGAPURA, KOMPAS — Tim Satgas Gabungan Operasi Terpadu menyiapkan 12 bus untuk mengevakuasi warga di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu (11/11). Sudah dua pekan terakhir, sekitar 1.300 warga yang bermukim di tiga kampung, yakni Banti, Utikini dan Kimbely, terisolasi karena kampung mereka dikuasai kelompok kriminal bersenjata.

Hal ini disampaikan Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar yang berada di Tembagapura, Sabtu pagi.

Boy mengatakan, upaya evakuasi terlebih dahulu ditujukan bagi masyarakat pendatang yang bermukim di Kampung Utikini dan Banti. ”Jumlah mereka sekitar 300 orang yang terdiri dari orang dewasa, anak-anak, dan anak balita. Sehari-hari warga pendatang di dua kampung itu bekerja sebagai pendulang emas tradisional di Kali Kabur,” kata Boy.

Ia pun menuturkan, tim satgas gabungan telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat sebagai negosiator dengan pihak kelompok kriminal bersenjata (KKB) agar proses evakuasi 300 warga terealisasi.

”Kami akan menggunakan cara persuasif untuk mencegah terjadinya kontak senjata. Tujuannya agar proses evakuasi berjalan lancar,” tuturnya.

Ia menambahkan, seluruh bantuan makanan bagi pengungsi ditempatkan di Markas Polsek Tembagapura. ”Tokoh masyarakat juga akan membujuk pihak KKB agar memberikan izin bagi warga untuk mengambil bantuan makanan di Mapolsek Tembagapura. Mudah-mudahan upaya ini berhasil,” tutur mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri ini.

Ketua Lembaga Masyarakat Adat Suku Amungme di Timika Nerius Katagame berharap pihak kepolisian dan TNI mengutamakan upaya negosiasi dalam menghadapi KKB yang berada di tiga kampung tersebut.

”Kami berharap warga sipil tidak menjadi korban dalam konflik ini. Karena itu, semua pihak yang terlibat harus mengedepankan upaya dialog demi menyelamatkan warga di tiga kampung tersebut,” kata Nerius.