MALANG, KOMPAS — Usaha hotel masih terus diminati di Kota Malang, Jawa Timur. Pada Sabtu (11/11), diresmikan pembukaan hotel baru, yaitu Whiz Prime Basuki Rahmat Hotel, di Kota Malang. Hotel yang merupakan jaringan usaha PT Intiwhiz Internasional tersebut akan menyasar kegiatan bisnis dan wisata yang menjadi salah satu aktivitas utama di Kota Malang.
”Kegiatan wisata dan pendidikan di Kota Malang terus bertumbuh dengan pesat. Ini menjadi salah satu latar belakang kami mengembangkan usaha di Malang,” kata Presiden Komisaris PT Intiwhiz International Cosmas Batubara, Sabtu (11/11), saat meresmikan pembukaan Hotel Whiz Prime Basuki Rahmat di Kota Malang.
Cosmas mengatakan, geliat bisnis dan wisata yang terus tumbuh, menurut dia, menjadikan Kota Malang membutuhkan fasilitas pendukung. Salah satunya adalah ketersediaan hotel yang nyaman dan memadai.
Whiz Prime Hotel Basuki Rahmat Malang merupakan hotel ke-22 yang dioperasikan PT Intiwhiz Internasional. Hotel di Kota Malang itu menyediakan 70 kamar dengan fasilitas antara lain ruang pertemuan, kolam renang, restoran, dan sudut internet.
”Malang memiliki wisata alam luar biasa. Minimum orang akan tinggal dua hari. Peluang ini luar biasa. Itu sebabnya kami mengembangkan hotel ini dari 40 hotel yang kami kembangkan selama ini,” kata Moedjianto S Tjahjanto, President Director Intiwhiz Hospitality Management.
Moedijanto mengatakan, mereka pertama kali membuka hotel pada 2008. Sejak itu, Intiwhiz terus melakukan ekspansi berbagai tipe hotel, termasuk kapsul hotel. ”Kami akan terus melakukan ekspansi. Kami hotel operator yang kreatif dan inisiatif,” katanya.
Adapun Whiz Prime Hotel Basuki Rahmat Malang ditarget bisa menjaga tingkat okupansi mereka di angka 60-75 persen. Corporate GM Sales and Marketing Intiwhiz Hospitality Management Edi Syumardi mengatakan, sejak 1 November, mereka sudah melakukan pra-pembukaan. Adapun selama masa itu, tingkat okupansi mencapai 75 persen dari total 70 kamar.
”Angka okupansi itu cukup tinggi apabila dibandingkan dengan okupansi kota yang berada di angka 71 persen. Artinya, pasar merespons dengan positif,” ucap Edi. Uniknya, menurut Edi, dari 75 persen okupansi tersebut, sebanyak 40 persen adalah untuk bisnis, sisanya untuk wisata.
”Saat hari biasa, hotel kami terisi dan saat libur mengalami permintaan tinggi. Jadi, kami berharap bisa mempertahankan itu. Tentunya penjualan daring (online) dan luring (offline) terus kami lakukan,” ujarnya.
Hotel Manager Whiz Prime Basuki Rahmat Malang Azis Sismono optimistis bahwa hingga enam bulan ke depan okupansi hotel baru tersebut bisa bertahan 60 persen.
”Strategi daring dan luring terus kami lakukan. Untuk daring, kami bisa terapkan harga kompetitif. Jadi, dengan memberikan harga bijak. Adapun untuk luring kami bekerja sama dengan agen perjalanan,” katanya.
Saat ini, hotel yang terletak di Jalan Basuki Rahmat, Kota Malang, itu masih memasang tarif promo Rp 333.000 per kamar. Sementara pada Senin (13/11), tarif hotel akan normal di kisaran Rp 450.000 per kamar. Manajemen Whiz Prima Hotel Basuki Rahmat Malang menargetkan mampu menduduki peringkat tiga besar hotel di Kota Malang.