YOGYAKARTA, KOMPAS — Minat baca pada anak-anak dan remaja tetap dapat ditumbuhkan di tengah kegandrungan akan gawai. Caranya dengan meningkatkan akses terhadap bahan-bahan bacaan, baik berbentuk buku fisik maupun digital, kepada anak-anak dan remaja sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DI Yogyakarta mendapat hibah satu mobil untuk perpustakaan keliling dari Singapore International Foundation. Selain di dalamnya terdapat ribuan jenis buku, mobil ini juga dilengkapi internet, empat komputer jinjing, dan empat sabak digital untuk mengakses buku-buku digital.
Program perpustakaan keliling tersebut bernama Words on Wheels (WoW). Direktur Eksekutif Singapore International Foundation (SIF) Jean Tan bersama Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura Yaacob Ibrahim meresmikan langsung program ini di Sekolah Dasar Negeri Timuran, Kota Yogyakarta, Senin (13/11).
”Program WoW diprakarsai dan dikelola SIF yang bertujuan menanamkan budaya membaca dan belajar bagi kalangan anak-anak dan remaja di masyarakat setempat,” kata Yaacob.
Perpustakaan WoW akan berkeliling setiap empat kali seminggu ke sejumlah sekolah lainnya. Selain SDN Timuran Yogyakarta, WoW juga akan berkeliling ke SD, SMP, SMA, dan SMK di Yogyakarta dan sekitarnya.
Lewat perpustakaan ini, para siswa mendapatkan akses berbagai jenis buku berbahasa Inggris dan berbahasa Indonesia, baik berbentuk fisik maupun digital. Para siswa akan dibimbing oleh pustakawan dari SIF dan BPAD DIY.
Jean Tan menuturkan, program WoW pertama kali diluncurkan tahun 2011 di Hanoi, Vietnam. Di Indonesia, perpustakaan keliling hasil hibah SIF secara rutin berkeliling di 15 sekolah di Kota Bandung sejak 2012. Hingga saat ini program WoW telah berdampak terhadap sekitar 30.000 anak di Vietnam, Sri Lanka, dan Indonesia.
”Kami akan terus memperluas jangkauan program ini agar tumbuh budaya belajar dan membaca di kalangan anak-anak dan remaja setempat,” ujarnya.
Antusias
Peluncuran program WoW di Yogyakarta disambut antusias oleh puluhan siswa SDN Timuran Yogyakarta. Rafanita (12), siswa kelas 6A SDN Timuran, mengaku lebih tertarik mambaca informasi dalam buku yang disajikan secara interaktif dilengkapi sajian grafis, gambar, hingga video.
Banyak jenis buku seperti itu menjadi koleksi dari perpustakaan keliling hasil hibah dari SIF. Rafa dan teman-teman sesama siswa SDN Timuran memanfaatkan kedatangan WoW ke sekolah mereka dengan membaca beberapa koleksi buku. ”Buku-bukunya menarik dan belum ada di perpustakaan sekolah,” ujarnya.
Guru Kelas VI SDN Timuran, Wahyu Hastini, mengamini apabila daya tangkap informasi siswa meningkat apabila materi disajikan dengan cara interaktif. Meski begitu, kebiasaan membaca dan daya imajinasi siswa juga tetap harus dibangun melalui penugasan membaca buku-buku fiksi disertai penulisan resensi.
”Saat kedua metode ini dipadukan, hasilnya baik. Selain cepat menangkap informasi, kemampuan menulis anak pun meningkat karena mereka terbiasa dengan struktur kalimat yang baik,” ujar Wahyu.
Di tempat yang sama Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY Budi Wibowo menargetkan dalam setahun 5.000 siswa di DIY dapat mengakses fasilitas perpustakaan keliling ini. Semua buku yang menjadi koleksi dari program WoW merupakan hasil kajian dari BPAD DIY bersama SIF.
”Judul-judul buku ini adalah hasil kajian kami dengan SIF, kira-kira masyarakat usia anak-anak dan remaja membutuhkan jenis buku seperti apa yang selama ini sulit mereka akses,” ujarnya.
Pihaknya menyatakan akan mengembangkan kapasitas staf BPAD dan ikut mengaplikasikan program WoW dalam menjalankan lima mobil perpustakaan keliling yang telah dimiliki BPAD DIY. Tujuannya agar masyarakat umum di pelosok DIY mendapat akses materi pendidikan yang luas, khususnya di bidang teknologi informasi dan bahasa Inggris.