logo Kompas.id
NusantaraFestival Malang Tempo Deoloe...
Iklan

Festival Malang Tempo Deoloe Digelar Lagi

Oleh
· 2 menit baca

MALANG, KOMPAS — Kementerian Pariwisata mendukung penuh festival budaya Malang Tempo Doeloe di Kota Malang, Jawa Timur, sebagai salah satu cara mendongkrak pariwisata. Festival Malang Tempo Doeloe kembali hadir setelah empat tahun vakum. Kemenpar pun mempersilakan pihak terkait mendaftarkan acara itu sebagai kalender acara wisata jika syaratnya terpenuhi. "Festival ini menjadi salah satu magnet agar orang datang. Apalagi acara ini menunjukkan kebudayaan lokal. Memiliki ciri tersendiri dan berbeda dengan event di kota lain," ujar Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Ni Wayan Giri Adnyani di sela-sela pembukaan Festival Malang Tempo Doeloe (MTD) di Malang, Minggu (12/11).Hadir dalam pembukaan festival yang berlangsung di Jalan Simpang Balapan itu, antara lain, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Wali Kota Malang M Anton. MTD menghadirkan lebih dari 200 gerai, mulai dari hotel, restoran, hingga instansi pendidikan, dan mendatangkan animo masyarakat. Mereka menyajikan makanan tradisional hingga pernak-pernik masa lalu. Giri Adnyani mengatakan, banyaknya gerai yang ada bisa mengangkat perekonomian masyarakat setempat sehingga dua sisi kepentingan, yakni pariwisata dan ekonomi masyarakat, bisa berjalan bersama. Dari tahun ke tahun, menurut Giri Adnyani, banyak acara yang diselenggarakan pelaku wisata di daerah. Namun, tantangannya adalah kepastian soal waktu. Jika acara itu diselenggarakan rutin setiap tahun (minimal lima tahun berturut-turut), maka bisa masuk kalender wisata nasional. Saat ini, Kemenpar menyusun kalender acara wisata untuk setahun ke depan. Kemenpar mendukung kepala daerah untuk berkomitmen penuh terhadap terselenggaranya acara di daerah. Anton ingin MTD bisa digelar berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya. Selain mengangkat ekonomi warga, acara ini juga memperkenalkan kekayaan potensi seni dan budaya di Kota Malang. "(Melalui MTD) Masyarakat bisa melihat sejarah kota kami," ujarnya. Sementara itu, Muhadjir berharap, anak muda lebih giat menengok sejarah melalui festival MTD. Pada kesempatan ini Muhadjir lebih banyak berbicara mengenai Malang sebagai kota sejarah. Perjuangan masyarakat Malang mengusir penjajah tidak kalah dengan Surabaya yang menjadi "Kota Pahlawan". Malang juga memiliki kerajaan pertama di Jawa Timur, yakni Gajayana. Penggagas Festival MTD, Dwi Cahyono, mengatakan, kegiatan itu menjadi daya tarik wisata. Selama ini, jumlah wisatawan ke Malang Raya mencapai 10 juta orang per tahun. Diharapkan acara itu bisa mendatangkan turis lebih banyak lagi. (WER)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000