logo Kompas.id
NusantaraSaatnya Fokus Perbaiki...
Iklan

Saatnya Fokus Perbaiki Kualitas

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Panitia Penyelenggara Bank Jateng Borobudur Marathon 2017 ingin fokus memperbaiki kualitas lomba lari dari penyelenggaraan tahun sebelumnya. Jumlah peserta yang lebih sedikit diharapkan bisa menjaga kenyamanan pelari.Panitia penyelenggara Bank Jateng Borobudur Marathon (BJBM) 2017, Agus Hermawan, mengatakan, peserta kali ini dibatasi demi kenyamanan pelari. Hal ini refleksi dari perlombaan yang sama pada 2016, ketika banyak menuai protes terkait peserta yang tak paham dunia lari. Pada ajang tahun lalu, peserta sekitar 22.000 orang. Sementara peserta BJBM 2017 yang terdaftar hingga Sabtu (11/11) sekitar 8.300 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 61 persen peserta berasal dari luar Jawa Tengah, 37 persen peserta dari Jawa Tengah, dan 2 persen warga negara asing. Jumlah peserta masih bisa bertambah karena pendaftaran luar jaringan (offline) masih dibuka hingga Minggu (12/11). Pendaftaran ini ditujukan bagi mereka yang ingin mendaftarkan secara individual atau kolektif, baik melalui komunitas lari setempat maupun agen perjalanan. "Kami ingin mencari orang- orang yang benar-benar niat lari. Jadi, tidak sembarangan dalam pemilihan peserta," kata Agus, Minggu.Lomba lari tahunan yang diadakan sejak 1989 ini untuk pertama kali diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Jateng, dan berkolaborasi dengan harian Kompas. Pada BJBM 2016, lomba ini menuai protes pelari, di antaranya terkait molornya jadwal start, kelirunya rute lari maraton, minimnya pos dehidrasi, dan ketidaksiapan pembagian medali. Selain membatasi jumlah peserta, panitia juga menggelar pelatihan teknik berlari bagi sekitar 200 peserta, yang masih duduk di bangku SMA. Pelatihan dilakukan dua pekan sebelum BJBM 2017. "Mereka diajari pemahaman mengenai atletik, maraton, dan teknik-teknik berlari. Jadi, diharapkan, nantinya mereka berlari dengan pemahaman dan teknik yang cukup," ujar Agus.PersiapanSri Aswito Zainul, juga panitia penyelenggara, mengatakan, persiapan sudah hampir rampung, dalam sepekan jelang BJBM 2017. Sosialisasi juga sudah dilakukan, baik dengan kepolisian maupun dinas perhubungan setempat. Jumlah keseluruhan petugas mencapai 1.700 petugas."Tinggal Kamis (16/11) siang nanti, kami semua akan bertemu untuk geladi resik lebih ke teknis, seperti cara pengalihan arus," ujar Aswito.Pelatihan bagi pemandu (marshall), kata Aswito, dilakukan seminggu jelang BJBM 2017. Persiapan untuk pemandu ini penting agar saat lomba bergulir, tidak ada kesalahan dalam rute seperti tahun lalu. Jumlah pemandu mencapai 350 orang, terbagi sebanyak 30 persen dari Jakarta, 30 persen dari komunitas lari lokal di Yogyakarta dan Magelang, kemudian sekitar 25 persen berasal dari komunitas pemuda lokal di kawasan Borobudur atau biasa disebut Komunitas Obor (Orang Borobudur). Kemudian, sisanya adalah para perawat agar penanganan lebih cepat di lapangan."Kami ambil dari komunitas lokal ini penting karena paling paham situasi setempat karena pasti lewat kampung-kampung," ujar Aswito.Aswito juga mengatakan, sosialisasi juga telah dilakukan di kelurahan-kelurahan. Hal ini dimaksudkan agar warga lokal yang dilewati rute BJBM dapat menunjukkan kearifan lokalnya. "Penyambutan dari masyarakat lokal sangat penting untuk menunjukkan keramahan mereka, bagaimana Jateng diterjemahkan lewat sambutan masyarakat, lewat budaya, itu menarik," ujar Aswito.Anggota Magelang Runners, Hakiki Umaryono, mengatakan, dirinya telah mengikuti BJBM selama tiga tahun berturut-turut. Sebelumnya, ia mengambil kategori 10 kilometer, lalu 10 km lagi, dan 21 km. Tahun ini, ia memberanikan diri ikut kategori maraton, 42 kilometer."Saya ingin mengetes kemampuan saja. Dulu, kan, baru 10 kilometer. Lihat pelari, kok bisa, 21 kilometer juga. Ya, saya coba 42 kilometer, saya pasti bisa," ujar pria berumur 18 tahun ini.Hakiki berharap penyelenggaraan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Karena di BJBM sebelumnya, ia mengatakan, tidak ada koordinasi yang baik antarpanitia dan terlalu ramai peserta sehingga tidak kondusif. "BJBM besok semoga lancar, tanpa ada kekurangan, minimal jangan sampai kayak kemarin. Jangan sampai ada yang kecewa," kata Hakiki. (DD18)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000