JANTHO, KOMPAS — Sepuluh ekor paus jenis sperma (Physeter macrocephalus) terdampar di pantai Desa Durung, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Senin (13/11). Tim kesulitan mengevakuasi hewan itu karena air laut surut, sementara sarana evakuasi terbatas.
Pantauan Kompas, Senin (13/11), hewan mamalia itu terdampar sekitar 15 meter dari bibir pantai. Beberapa di antaranya terluka di kepala dan ekor. Mereka memiliki panjang sekitar 8 meter. Separuh badannya terlihat ke permukaan air.
Sekretaris Panglima Laut Aceh Miftah Cut Adek mengatakan, paus itu mulai terlihat di perairan itu pada pukul 08.00. Posisi paus saat itu berada sekitar 1 mil (1,5 km) dari pantai. Namun, hewan yang dilindungi itu perlahan mendekat ke pantai. "Pada pukul 10.00, paus terdampar ke pantai. Kami sudah melaporkan kepada pihak terkait," kata Miftah.
Evakuasi baru dilakukan pada pukul 11.00. Tim gabungan, yang terdiri dari Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Polri, TNI, dan Basarnas, serta warga bersama-sama menarik paus ke laut menggunakan tali tambang. Empat kapal juga dikerahkan untuk menarik paus itu.
Hingga pukul 18.00, tiga ekor dapat ditarik ke laut. Namun, sebanyak tujuh ekor masih tertahan di pantai. Bahkan, satu ekor yang sebelumnya sudah ditarik ke laut kembali berenang ke tepi.
Kepala BKSDA Aceh Sapto AJi Prabowo mengakui mengalami keterbatasan alat untuk mengevakuasi. Selain itu, tenaga profesional yang paham cara menangani paus juga minim. "Kami belum berpengalaman, ini harus jadi pembelajaran," kata Sapto.
Terdamparnya paus diduga karena ada salah satu yang terluka. Ketika ada paus yang sakit, paus lain mengantar ke tepi. Saat berada di tepi, paus terjebak dan tidak bisa kembali ke laut.
Kepala Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau Kecil Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh Nur Mahdi mengatakan, cuaca yang panas membuat paus itu melemah. Petugas berusaha keras memindahkah paus itu ke tengah laut. "Semoga semuanya bisa kami selamatkan, jangan sampai ada yang mati," kata Nur.
Satu ekor paus dilaporkan terluka parah. Air laut terlihat memerah diduga karena ceceran darah paus tersebut.
Senin petang, evakuasi dihentikan sementara dan dilanjutkan Selasa ini. (AIN)