SERANG, KOMPAS — Para pengojek daring (online) berkumpul di Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Banten, Rabu (15/11). Mereka tak beroperasi sebagai respons terhadap mediasi yang sedang dilakukan Pemerintah Kota Serang. Proses itu dilakukan agar konflik dengan pengojek pangkalan tak terjadi.
Seorang pengojek daring, Ahmad Rifai, mengatakan, rekan-rekannya tidak melayani konsumen sejak pukul 06.00. Mereka kemudian berkumpul di Stadion Maulana Yusuf sejak pukul 09.00. Jumlah pengojek daring yang datang ke stadion itu sekitar 6.000 orang.
”Di Kota Serang terdapat sekitar 8.000 pengojek daring. Kami menghargai Pemkot Serang yang mengadakan mediasi antara ojek daring dan pangkalan,” ujar Rifai. Para pengojek daring berkumpul bukan untuk berunjuk rasa, melainkan menjaga suasana tetap kondusif dengan tidak melayani penumpang dulu.
”Beberapa pengojek daring yang diantar para personel Polres (Kepolisian Resor) Serang Kota terlibat dalam mediasi itu,” katanya. Mediasi itu direncanakan selesai pukul 14.00. Menurut Rifai, pihaknya meyakini Pemkot Serang bersikap adil. Jika tidak, pengojek daring dan pangkalan akan dirugikan. Kini masyarakat semakin susah mendapatkan pekerjaan. Sebagian warga pun bekerja sebagai pengojek.
Pemkot Serang diminta mempertimbangkan besarnya jumlah pengojek daring. Para pengojek daring masih mempertimbangkan, apakah Kamis besok masih berhenti beroperasi atau sudah melayani penumpang.