MUNGKID, KOMPAS — Rapat koordinasi lintas sektoral jelang penyelenggaraan Borobudur Marathon 2017 digelar di kantor Kepolisian Resor Magelang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (16/11). Topik utama pembahasan seputar antisipasi pelari nyasar dan rekayasa lalu lintas.
Rapat yang berlangsung sekitar dua jam ini dihadiri Kapolres Magelang Ajun Komisaris Besar Hari Purnomo, panitia Borobudur Marathon 2017 Sri Aswito Zainul, dan perwakilan instansi terkait. Perwakilan instansi antara lain dari TNI, detasemen polisi militer, dinas perhubungan, dan Satpol PP.
Borobudur Marathon 2017 yang berlangsung pada 19 November ini diikuti 8.754 pelari. Rinciannya, 6.322 pelari kategori 10 K, 1.500 pelari kategori 21 K, dan 932 pelari kategori 42 K. Adapun pelari asing berjumlah 178 orang dari 27 negara, mayoritas dari Kenya.
Kapolres Magelang Ajun Komisaris Besar Hari Purnomo mengatakan, sebanyak 1.511 personel dari Polres Magelang, polres sekitar, dan lintas sektor akan membantu pengamanan. Mereka akan berjaga di titik-titik krusial, seperti di pedesaan, persimpangan, dan jalan raya. Gladi pengamanan digelar pada Sabtu (18/11) pagi.
”Polisi harus sigap. Kejadian pelari nyasar seperti tahun lalu jangan terulang,” kata Heri.
General Operational Borobudur Marathon 2017 Dewa Adiputra menambahkan, sebanyak 350 marshal atau petugas penjaga lari akan ditempatkan di sejumlah titik. Selain itu, ada 65 petugas dengan sepeda (lead cyclist) yang mengawal para pelari. Rambu-rambu penunjuk arah masih dipasang bertahap.