Kebakaran Hanguskan 75 Rumah
JAMBI, KOMPAS — Kebakaran melanda permukiman padat pesisir timur Jambi di Desa Simbur Naik, Kecamatan Muara Sabak Timur, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Rabu (15/11) dini hari. Dalam peristiwa itu, 75 rumah hangus. Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 03.00. Padatnya permukiman dari bangunan kayu itu mempercepat api menjalar. Tidak hanya rumah warga, bangunan usaha sarang burung walet pun ikut ambruk dilalap api. "Rumahnya berderetan, sangat padat sehingga cukup sulit memadamkan api," kata Jakfar, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Upaya pemadaman membutuhkan sekitar 3 jam sampai kebakaran itu akhirnya mereda. Sekitar pukul 06.00. "Hingga kini, warga masih trauma karena peristiwanya dirasakan dahsyat," katanya. Kawasan pesisir timur Jambi memang rawan kebakaran. Namun, kebakaran kali ini yang terparah dan menelan korban rumah dalam jumlah besar. Hingga Rabu sore, korban mengungsi di rumah kerabat terdekat. Pemkab membangunkan posko dan dapur umum juga menyiapkan makanan, selimut, dan pakaian bagi para korban.Menurut Andi, warga setempat, penyebab kebakaran masih belum jelas. Ia terbangun saat mendengar warga berteriak. "Ada kebakaran katanya, saya pun kaget dan langsung keluar rumah," katanya. Pasar PorongPembangunan kembali ratusan kios pedagang di Pasar Porong Baru yang terbakar 2015 belum jelas. Pembangunan tempat penampungan sementara juga tak kunjung terealisasi. Kondisi itu menyebabkan nasib para pedagang di pasar tradisional terbesar di Sidoarjo ini menjadi tak menentu. Puluhan pedagang terlihat berjualan di bekas bangunan kios yang terbakar, Rabu (15/11). Mereka membangun tempat berjualan seadanya sesuai kemampuan keuangan masing-masing. "Pedagang membangun sendiri agar tetap bisa berjualan. Rata-rata habis Rp 3 juta hingga Rp 10 juta per unit. Sebelum membangun, pedagang membersihkan puing-puing bekas bangunan kios yang terbakar," ujar Sutejo, salah satu pedagang. Kabid Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sidoarjo Nawari mengatakan, pemda telah menyusun rencana penanganan pedagang pascakebakaran. Sejak 2016, disiapkan lahan untuk penampungan sementara di pasar bagian depan. Pada 2017, akan dibangun tempat penampungan sementara (TPS) Rp 1,3 miliar dan sudah ditenderkan pekerjaan senilai Rp 1 miliar. "Saat ini pekerjaan pembangunan TPS mencapai 30 persen," jelasnya. (ITA/NIK)