logo Kompas.id
NusantaraPemda Diminta Munculkan Desa...
Iklan

Pemda Diminta Munculkan Desa Mandiri

Oleh
· 2 menit baca

KASONGAN, KOMPAS — Pemerintah daerah diminta terus memunculkan desa mandiri yang unggul di bidang pangan dan energi. Penggunaan dana desa yang baik dan benar bisa mewujudkan keinginan itu.Hal itu disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo saat menghadiri acara bertema "Program Aksi Kebijakan Kedaulatan Pangan dan Energi Melalui Produk Unggulan Daerah" di Kalimantan Tengah, Minggu (19/11). Dalam acara itu, digelar juga pameran produk unggulan daerah yang diikuti 139 peserta dari seluruh Indonesia. Eko mengatakan, pemerintah daerah harus terus mendorong munculnya desa mandiri pangan dan energi. Menurut dia, dana desa bisa digunakan untuk membantu terbentuknya kawasan itu. Namun, Eko mengungkapkan, dana desa hanya boleh digunakan secara swakelola atau tidak boleh dialihkan ke pihak lain. Untuk kemandirian pangan, misalnya, Eko mengatakan, pihaknya akan membantu pengadaan bibit, pupuk, dan traktor gratis. Selanjutnya, dana desa bisa digunakan warga untuk mematangkan potensi yang ada di sana. "Masyarakat juga akan langsung dihubungkan dengan dunia usaha, perbankan, dan kementerian terkait lainnya sehingga tidak perlu lagi bingung saat hendak memasarkan produk yang dihasilkan," kata Eko. Serapan dana desa Berdasarkan data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, pada 2017, dana desa yang diberikan mencapai Rp 60 triliun. Sampai Oktober 2017, serapan dana desa mencapai 98 persen di pencairan tahap kedua. Sementara tahap pertama penyerapan anggaran tersebut sudah 100 persen.Salah satu contoh sukses di Kalteng ada di Desa Luwuk Kanan, Kecamatan Tasik Payawan, Kabupaten Katingan. Desa ini adalah peserta Program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan yang digagas Fredy (41) dan 13 petani lainnya sejak tahun 2006. Di kawasan itu, terdapat dua embung untuk kolam nila dan patin. Populasi sebanyak 2.500 ikan patin dan 1.000 ikan nila. Keuntungan kawasan ini mencapai Rp 95 juta per tahun. Tidak hanya sektor perikanan, unit usaha lain yang dikembangkan di sana adalah penanaman durian, mangga, dan sayuran lokal seperti kelakai."Kalau yang sayuran dan buah biasanya kami buat keripik untuk meningkatkan nilai ekonominya," ujar Fredy.Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengatakan, akan menyediakan lahan untuk petani membentuk kawasan produk unggulannya sendiri. Sekitar 50.000 hektar dari areal penggunaan lain (APL) akan digunakan untuk kawasan tersebut."Petani tinggal bekerja saja. Nanti pemerintah akan membantu mereka sampai mandiri," ujar Sugianto. (IDO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000