SIDOARJO, KOMPAS — Lebih dari 600 rumah warga, sekolah, tempat ibadah, dan kantor desa di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, porak poranda akibat diterjang puting beliung, Rabu (22/11) petang. Sekitar 400 sukarelawan dikerahkan untuk membantu masyarakat membersihkan puing-puing bangunan yang rusak.
Kerja bakti melibatkan ratusan sukarelawan itu digelar Kamis (23/11) mulai pukul 07.00. Adapun sukarelawan ini merupakan tim gabungan dari Kepolisian Resor Kota Sidoarjo, Komando Distrik Militer 0816 Sidoarjo, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sidoarjo, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Barisan Anshor Serbaguna (Banser) Sidoarjo.
Kepala Polresta Sidoarjo Komisaris Besar Himawan Bayu Aji mengatakan, pihaknya menurunkan sekitar 120 anggota untuk membantu warga korban bencana. Selain mengerahkan pasukan, kepolisian juga menyalurkan bantuan bahan pokok untuk meringankan derita warga yang rumahnya rusak parah.
”Apabila masih diperlukan tambahan pasukan, akan disiapkan yang lebih besar. Saat ini semua fokus menangani pembersihan puing-puing atau reruntuhan bangunan. Setelah itu besok baru membantu perbaikan,” ujar Himawan.
Kepala Pelaksana BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito mengatakan, puting beliung terjadi pukul 16.00. Angin dengan kecepatan tinggi berputar menggulung permukiman warga selama sekitar lima menit. Setelah itu terjadi hujan deras selama hampir satu jam.
”Suasana sangat mencekam karena setelah angin kencang dan saat hujan deras, listrik di seluruh wilayah padam. Jaringan listrik putus terkena pohon yang bertumbangan,” ujar Amalia, salah satu warga.
Hingga Kamis siang, terdata 646 rumah warga rusak terkena puting beliung dengan rincian 576 rumah di Desa Tambak Rejo, 64 rumah di Desa Tambak Sumur, serta 6 rumah di Desa Tambak Sawah.