logo Kompas.id
NusantaraBudidaya Tertutup Tingkatkan...
Iklan

Budidaya Tertutup Tingkatkan Daya Saing

Oleh
· 2 menit baca

SEMARANG, KOMPAS — Peningkatan daya saing produksi unggas nasional dapat diwujudkan melalui kemitraan usaha peternakan antara perusahaan inti dan peternak rakyat. Kerja sama diterapkan melalui budidaya ayam kandang tertutup guna menekan biaya produksi sekaligus menjaga stabilitas harga. Demikian disampaikan Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Tjiu Thomas Effendy dalam pidato pengukuhan penganugerahan Gelar Doctor Honoris Causa Bidang Ilmu Sosial Ekonomi Peternakan dari Universitas Diponegoro, Semarang, Kamis (23/11), di Kampus Undip, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.Tema pidato tersebut adalah "Pengembangan Pola Kemitraan Usaha Peternakan Ayam Pedaging dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Produksi Unggas Nasional".Pada sistem kandang tertutup, pemeliharaan ternak disatukan dalam bangunan tertutup meski tetap dilengkapi ventilasi udara. Ini berbeda dari kebanyakan peternak rakyat yang masih memelihara ayam dengan cara dilepaskan atau sistem terbuka. Menurut Tjiu, dengan budidaya kandang tertutup, biaya produksi ayam setiap kilogram lebih rendah 11 persen dibandingkan dengan sistem kandang terbuka. Biaya produksi yang dapat dikurangi antara lain upah buruh, pakan ternak, dan biaya tambahan untuk penyakit patogenik, seperti flu burung. Namun, investasi kandang tertutup cukup besar. Perlu kemitraan usaha dengan perusahaan inti. Sebab, usaha peternakan sangat rentan terhadap gejolak ekonomi dan wabah penyakit. Di Jawa Barat, PT Charoen Pokphand Indonesia bermitra dengan 432 peternak untuk budidaya kandang tertutup. Budidaya ini menghasilkan bobot ayam lebih berat, konversi pakan lebih rendah, dan mortalitas lebih kecil dibandingkan dengan kandang terbuka. Harga pokok ayam budidaya kandang tertutup juga lebih rendah Rp 500-Rp 1.000 per kilogram dibandingkan dengan hasil dari kandang terbuka.Mengutip data Kementerian Pertanian, kata Tjiu, populasi unggas nasional pada 2017 sekitar 3,5 miliar ekor. Namun 2,8 miliar ekor (80 persen) dibudidayakan melalui sistem kandang terbuka. "Padahal, jika 50 persen dari 2,8 miliar ekor itu dikelola dengan budidaya tertutup, potensi penghematan bisa mencapai Rp 1,2 triliun per tahun secara nasional," katanya. (krn)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000