PURWOREJO, KOMPAS — Bus pariwisata bernomor polisi AA 1492 ED menabrak truk di Jalan raya Daendels di Desa Wonosari, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jumat (24/11) pukul 09.00. Kecelakaan ini menyebabkan satu orang tewas dan 53 orang mengalami luka-luka.
Satu korban tewas adalah kernet truk, Sigit Nuryanto (23), warga Prambanan, Kabupaten Klaten. Sebanyak 53 korban luka terdiri dari penumpang bus dan sopir truk. Mereka kini tengah dirawat di Puskesmas Ngombol, Rumah Sakit Rizky Amalia di Temon, Kabupaten Kulon Progo, dan RSUD Tjitrowardojo di Kabupaten Purworejo.
Bus pariwisata itu mengangkut rombongan murid kelas V dan VI, guru, dan wali murid dari SD 3 Banjarwaru, Nusawungu, Kabupaten Cilacap. Rombongan ini melakukan kunjungan ke sejumlah obyek wisata di Yogyakarta, yaitu Candi Prambanan, Kebun Binatang Gembira Loka, dan Monumen Yogya Kembali.
Bus pariwisata tersebut mengangkut rombongan murid kelas V dan VI, guru, dan wali murid dari SD 3 Banjarwaru, Nusawungu, Kabupaten Cilacap.
Kernet bus, Kuat Riyadi, mengatakan, bus sebenarnya melaju dengan kecepatan rendah. Rombongan tersebut diangkut menggunakan dua bus dan bus yang mengalami kecelakaan adalah bus yang berada di belakang.
Ketika melaju menuju Yogyakarta itulah, dari arah berlawanan, meluncur truk bernomor polisi B 9787 KC dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba di Jalan Daendels, truk mulai oleng. Setelah sebelumnya sempat membanting setir ke kanan dan menghindari bus pertama, truk yang dikemudikan oleh Dwi Hartanta ini akhirnya menabrak bus kedua yang berada di belakang. Bagian kabin truk ringsek, sedangkan bus terguling dan melintang menutup jalan.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor (Polres) Purworejo Ajun Komisaris Himawan Aji Angga mengatakan, kecelakaan tersebut sempat menutup akses jalan Daendels. Dibantu oleh warga, polisi akhirnya mengevakuasi bus ke tepi jalan sehingga jalan bisa kembali dilalui.
Himawan mengatakan, hingga saat ini, pihaknya masih mendalami kasus tersebut dan berupaya mencari tahu penyebab kecelakaan. Jalur Daendes menjadi jalur yang rawan kecelakaan karena merupakan jalur yang lurus dan panjang, tanpa hambatan, sehingga pengguna kendaraan kerap melintas dengan kecepatan tinggi dan kurang hati-hati.