logo Kompas.id
NusantaraSayuran Modoinding Tembus...
Iklan

Sayuran Modoinding Tembus Pasar Ekspor

Oleh
· 2 menit baca

MANADO, KOMPAS — Produk sayuran asal Modoinding di Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, kini menembus pasar ekspor ke sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia, Filipina, dan Brunei. Perputaran uang di sentra hortikultura itu pun mencapai ratusan miliar rupiah per tahun.Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu di Amurang, Kamis (23/11), mengatakan, pasar komoditas hortikultura Modoinding semula terbatas di kawasan timur Indonesia, seperti Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua. "Kini, banyak pedagang mengekspor ke Brunei, Malaysia, dan Filipina," katanya.Komoditas hortikultura yang laku di ketiga negara itu adalah kentang, bawang daun, dan wortel. Sayuran di antaranya disuplai ke Tawau di Sabah, Malaysia; Davao di Filipina; dan Brunei.Paruntu tak merinci data ekspor hortikultura setiap tahun, tetapi pedagang mengaku mengirimkan sayur-mayur ke ketiga negara itu. "Mutu kentang dan wortel dari Modoinding cukup baik dan tahan lama. Itu berbeda dengan sayur impor dari negara lain," katanya.Hansje Monintja, tokoh masyarakat Modoinding, mengungkapkan, terdapat 11 produk hortikultura yang menjadi andalan wilayahnya. Selain kentang, wortel, dan bawang daun, komoditas lainnya adalah tomat, kubis, sawi, cabai keriting, ubi jalar, jahe, buncis, dan labu. "Tanaman-tanaman tersebut dapat hidup dan berproduksi tinggi sepanjang tahun. Tanaman kentang, wortel, dan bawang daun menjadi favorit," kata Monintja. Saat ini perputaran uang di Modoinding mencapai sekitar Rp 355 miliar per tahun. Produksi kentang, misalnya, setiap tahun mencapai 37.184 ton dengan luas areal tanaman 2.656 hektar. Apabila harga kentang Rp 5.000 per kilogram, pendapatan dari komoditas itu mencapai Rp 185,9 miliar. Lalu disusul pendapatan bawang daun yang mencapai Rp 116 miliar per tahun. Modoinding terletak pada ketinggian 1.100 meter dari permukaan laut dengan luas lahan pertanian 6.086 hektar. Adapun jumlah penduduknya 11.570 jiwa yang tersebar di 10 desa. "Seluruh warga Modoinding hidup dari bertanam sayur," kata Monintja.Sementara itu, petani sayur asal Kota Tomohon, Sulut, Johny Montong (46), mengatakan, melimpahnya produksi sayur tak otomatis membuat petani untung. Selain Modoinding, Tomohon juga merupakan sentra hortikultura di Sulut.Keterbatasan sarana angkutan kapal membuat petani hanya dapat menjual sayurnya ke pasar lokal. Beberapa waktu lalu, PT Pelni yang menjadi andalan petani untuk pengangkutan sayur ke Papua, Kalimantan, dan Maluku melarang angkutan barang. "Kami tak berdaya dengan larangan PT Pelni. Alasannya kapal PT Pelni hanya khusus penumpang," kata Johny. Menurut dia, harga kentang di pasar Rp 5.000 per kilogram sesungguhnya dapat dijual Rp 7.000-Rp 10.000 per kilogram di Papua. (ZAL)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000