logo Kompas.id
NusantaraTambang Sumber Merkuri Segera ...
Iklan

Tambang Sumber Merkuri Segera Ditutup

Oleh
· 2 menit baca
Iklan

AMBON, KOMPAS — Tambang liar batu sinabar terbesar di Indonesia yang terletak di Gunung Tembaga, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, pekan depan akan ditutup. Produksi sinabar dari lokasi itu merupakan bahan baku merkuri untuk pengolahan emas hasil tambang liar di sejumlah wilayah di Indonesia.Rencana penutupan itu sebagai tindak lanjut perintah Presiden Joko Widodo bahwa tambang sinabar dan peredaran merkuri di Tanah Air segera dihentikan. Penggunaan merkuri untuk pengolahan emas telah merusak lingkungan dan mengancam keselamatan manusia.Hal serupa dipertegas dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pengesahan Konvensi Minamata Mengenai Merkuri yang disahkan DPR pada September lalu.Keputusan penutupan tambang sinabar di Gunung Tembaga diambil dalam rapat bersama antara Pemprov Maluku dan perwakilan pemerintah pusat yang terdiri dari Sekretariat Kabinet, Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Markas Besar Polri, serta Kejaksaan Agung. Rapat dipimpin Gubernur Maluku Said Assagaff berlangsung di Kantor Gubernur Maluku di Ambon, Kamis (23/11).Said mengatakan, dirinya segera mengeluarkan instruksi penutupan tambang batu sinabar di Gunung Tembaga setelah tim dari pemerintah pusat meninjau lokasi tersebut, Jumat ini. "Setelah tim kembali, lusa (Sabtu besok) saya akan tanda tangani instruksi untuk penutupan. Lebih cepat lebih baik," katanya.Instruksi itu akan diikuti dengan sosialisasi hingga penutupan pada pekan depan. Para petambang yang berjumlah lebih kurang 1.000 orang itu diberi waktu beberapa hari untuk meninggalkan lokasi tersebut. Jika tidak, Kepolisian Daerah Maluku dibantu Komando Daerah Militer XVI/Pattimura akan mengambil langkah represif.Dirjen Penegakan Hukum Lingkungan dan Kehutanan KLHK Rasio Ridho Sani mengatakan, tambang liar Gunung Tembaga merupakan tambang sinabar terbesar di Indonesia. Batu sinabar dari lokasi itu lalu dibawa ke Pulau Jawa untuk diproduksi menjadi merkuri dan selanjutnya diedarkan ke sejumlah wilayah di Indonesia.Penutupan itu sebagai bentuk perlindungan negara terhadap masyarakat dari bahaya merkuri. Penutupan itu juga bentuk komitmen Pemerintah Indonesia mendukung Konvensi Minamata yang telah diratifikasi. "Jangan sampai tragedi Minamata terulang kembali di Indonesia," ujar Rasio. Tragedi Minamata merujuk pada warga Minamata di Jepang, yang keracunan merkuri dan menimbulkan cacat fisik. (FRN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000