logo Kompas.id
NusantaraTol Udara Terhambat Lapangan...
Iklan

Tol Udara Terhambat Lapangan Terbang

Oleh
· 2 menit baca

JAYAPURA, KOMPAS — Pelaksanaan program tol udara di pedalaman Papua yang belum terhubung jalan darat masih terkendala fasilitas lapangan terbang yang belum memadai. Sekitar 90 persen dari sekitar 400 lapangan terbang belum memenuhi syarat dari segi keamanan. Hal ini disampaikan perwakilan Forum Komunikasi Penerbangan Misi, Djarot Soetanto, di Jayapura, Papua, Jumat (24/11). Forum ini terdiri atas enam maskapai misi yang melayani penerbangan perintis pada 28 kabupaten di Papua. Enam maskapai ini adalah AMA, MAF, Tariku, Adventis, Heli Mission, dan Yagasi.Djarot mengatakan, hanya 40 lapangan terbang yang memenuhi syarat untuk didarati pesawat perintis. Sekitar 360 lapangan terbang lainnya belum memenuhi syarat, meliputi landasan pacu masih berupa tanah dan berbukit serta tidak ada rambu- rambu penerbangan dan menara pengawas. Lapangan terbang itu ada di pegunungan tengah Papua, seperti Jayawijaya, pegunungan Bintang, dan Puncak Jaya."Selama ini kami tetap berupaya melayani penerbangan ke 400 lapangan terbang itu dengan risiko rawan terjadi kecelakaan saat mendarat atau lepas landas. Sebab, masyarakat di sana sangat membutuhkan pasokan bahan kebutuhan pokok, obat-obatan, dan jasa transportasi ke daerah perkotaan," ungkap Djarot. Ia mengatakan, pelayanan penerbangan jangan hanya difokuskan untuk penerbangan di kota- kota besar di Papua, seperti Jayapura, Wamena, dan Merauke. Namun, masyarakat di daerah pedalaman juga harus diperhatikan."Kami berharap pemda dan Kementerian Perhubungan lebih peka dan mencari solusi terkait masalah ratusan lapangan terbang yang belum memenuhi syarat ini. Mereka juga membutuhkan keadilan dalam mengakses sarana transportasi udara," ujar Djarot.Petugas Perwakilan Komite Nasional Keselamatan Transportasi di Papua Norbert Tunjanan mengakui rawan terjadi kecelakaan pesawat perintis pada lapangan terbang di Papua. "Sejak Januari hingga Oktober 2017, sudah enam kasus kecelakaan di sejumlah lapangan terbang, seperti pesawat tergelincir dan terjadi kesalahan pendaratan. Semua insiden ini terjadi di daerah pegunungan Papua," kata Norbert. Anggota DPRD Papua, Thomas Sondegau, meminta pemerintah pusat bersinergi dengan Dishub Papua menyiapkan fasilitas memadai. "Tol udara merupakan program Nawacita dari Presiden Joko Widodo yang efektif mengatasi disparitas harga pada daerah terisolasi di Papua. Namun, program ini perlu ditunjang sarana dan prasarana yang layak dan baik," ujarnya. (FLO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000