SIDOARJO, KOMPAS — Banjir yang melanda Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, merendam rel kereta api jalur Surabaya-Pasuruan di Kecamatan Porong, Minggu (26/11). Akibatnya, sejumlah perjalanan kereta terhambat. PT Kereta Api Daerah Operasional 8 Surabaya terpaksa mengangkut penumpang menggunakan bus.
Manajer Humas Daop 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko mengatakan sejumlah kereta api yang memiliki jadwal perjalanan pagi masih bisa melintas karena ketinggian air di atas kepala rel masih 8-10 sentimeter. Itu pun harus dilansir menggunakan kereta khusus banjir.
Namun, mulai siang perjalanan kereta sudah tidak lagi bisa melewati jalur Porong karena airnya semakin tinggi. Pihaknya menyediakan enam bus untuk mengangkut penumpang KA Sri Tanjung jurusan Surabaya-Banyuwangi. Penumpang dibawa dari Stasiun Sidoarjo menuju Stasiun Bangil di Pasuruan. KA Sri Tanjung dari Banyuwangi tertahan di Bangil.
”KA Bima, KA Mutiara Selatan, dan KA Jayabaya yang seharusnya melewati Porong terpaksa balik kanan lewat Kertosono dan Blitar,” ujar Gatut.
Selain itu, penumpang KA Bima dan KA Mutiara Selatan dari Stasiun Gubeng Surabaya dikirim menggunakan rangkaian kereta darurat. Adapun penumpang KA Logawa dan KA Ranggajati dari arah timur berhenti di Stasiun Pasuruan. Selanjutnya penumpang dioper ke KA Mutiara Timur menggunakan bus. Ada enam bus yang disediakan.
Gatut menambahkan malam ini pihaknya harus bekerja keras sebab banyak perjalanan kereta terganggu. Penumpang KA Bima tujuan Stasiun Gubeng, misalnya, saat ini berada di Sukorejo. Mereka menunggu kendaraan yang mengangkut ke Stasiun Gubeng.
”PT KAI juga telah membatalkan perjalanan KA Mutiara Timur tambahan. Uang pembelian tiket dikembalikan penuh kepada penumpang,” kata Gatut.
Seperti diberitakan sebelumnya hujan deras yang melanda Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menyebabkan bencana banjir, Minggu. Genangan tidak hanya merendam permukiman, tetapi juga melumpuhkan Jalan Raya Porong dan jalur kereta api ke wilayah timur dan wilayah selatan, Jawa Timur.
Ratusan rumah warga Desa Candi Pari, Desa Pamotan, dan Desa Gedang, Kecamatan Porong, terendam air setinggi 30-50 sentimeter. Selain itu, banjir juga merendam ratusan rumah di Desa Ketapang dan Desa Gempolsari. Banjir terjadi karena air Sungai Ketapang meluap.
Selain permukiman, banjir juga menggenangi Jalan Raya Porong serta jalur rel kereta api yang menghubungkan Surabaya dengan daerah di kawasan timur Jatim, seperti Pasuruan, Probolinggo, hingga Banyuwangi serta Surabaya dengan daerah di kawasan selatan, seperti Malang, Blitar, dan Kediri.
Tinggi genangan di jalan raya mencapai 50-60 sentimeter, dengan total panjang sekitar 900 meter. Akibat terendam, polisi menutup jalan karena membahayakan pengendara yang melintas. Arus lalu lintas dialihkan ke jalan arteri dan terjadi kemacetan panjang karena peningkatan volume kendaraan.