logo Kompas.id
NusantaraBendungan Raknamo Siap...
Iklan

Bendungan Raknamo Siap Dioperasikan

Oleh
· 3 menit baca

OELAMASI, KOMPAS — Presiden Joko Widodo dijadwalkan menutup pintu air sekaligus meresmikan Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, 20 Desember. Bendungan berkapasitas air 14 juta meter kubik itu akan mengairi 1.250 hektar lahan dan menjadi air baku bagi warga Kabupaten Kupang dengan kapasitas 100 liter per detik. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di sela peringatan Hari Bhakti Pekerjaan Umum di Bendungan Raknamo, 10 kilometer dari Oelamasi, ibu kota Kabupaten Kupang, Selasa (28/11), mengatakan, Bendungan Raknamo sampai hari ini belum menampung air karena pintu air Raknamo belum ditutup. "Sesuai rencana, Presiden Joko Widodo akan menutup pintu air bendungan. Saat ini pembangunan sudah 99 persen sehingga sudah layak menampung air," katanya.Total biaya bendungan Rp 720 miliar. Semula waktu pekerjaan ditargetkan 3 tahun (2016-2019), tetapi dipercepat menjadi 15 bulan. Selain pertanian, bendungan juga akan memenuhi kebutuhan air baku dengan kapasitas 100 liter per detik, untuk ternak, perikanan air tawar, dan tanaman pekarangan. Kawasan yang dilalui irigasi Raknamo diyakini menjadi hijau dan melahirkan ekosistem baru.Bendungan ini terletak sekitar 900 mdpl, mulai dikunjungi masyarakat untuk berekreasi. Akses jalan menuju lokasi bendungan sepanjang 10 kilometer dari jalan lintas utama di Pulau Timor.Tahun 2018, pemerintah membangun 11 bendungan baru yang tersebar di delapan provinsi, dua bendungan ada di NTT. Jumlah 11 bendungan ini menghabiskan anggaran Rp 11 triliun. Tahun 2017 pemerintah membangun 33 bendungan dengan menghabiskan anggaran Rp 33 triliun. Raknamo, bendungan kedua yang sudah selesai dibangun setelah Bendungan Tilong, juga di Kabupaten Kupang. Tilong dibangun pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Dua bendungan lain yang sedang dalam pengerjaan adalah Rotiklot di Kabupaten Belu dengan kapasitas air 8 juta meter kubik, mengairi sekitar 700 hektar lahan. Bendungan Napung Gete di Sikka, dengan kapasitas air sekitar 700 meter kubik, diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan air baku warga, disamping usaha pertanian jenis hortikultura, perikanan, dan peternakan."Dengan hadirnya bendungan ini, sistem pertanian ladang yang selama ini digeluti warga akan menjadi pertanian lahan basah. Ancaman gagal panen bertahap diatasi. Kesejahteraan masyarakat terangkat," ujar Basuki.Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso mengaku sedang mencari lokasi baru di sejumlah kabupaten di NTT untuk pembangunan bendungan. "Makin banyak bendungan, persoalan kemiskinan di NTT mudah diatasi," ujarnya. Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis mengatakan, yang juga perlu dibangun adalah embung berkapasitas 200-500 meter kubik untuk memenuhi kebutuhan warga yang tinggal di desa yang jauh dari sumber air atau bendungan. Wakil Gubernur NTT Beny Litelnoni mengingatkan warga agar merawat dan menjaga bendungan itu. Semakin terawat, semakin lama bertahan dan bermanfaat bagi masyarakat. (KOR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000