Semua Polres Bersiaga Jelang Peringatan Gerakan Separatisme
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Semua personel kepolisian sektor di wilayah hukum Papua diinstruksikan bersiaga menjelang pelaksanaan hari lahir gerakan separatisme kelompok kriminal bersenjata, Jumat (1/12) ini.
Kesiapsiagaan dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya aksi masyarakat untuk memperingati momen tersebut.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan hal itu seusai kegiatan gelar pasukan 600 personel gabungan Polri dan TNI di lapangan Markas Komando Brimob Polda Papua, Jayapura, Kamis (30/11).
Boy menuturkan, biasanya terjadi peningkatan aktivitas kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan aksi unjuk rasa dari masyarakat yang bertentangan dengan ideologi negara Pancasila pada 1 Desember.
”Kami akan meningkatkan kegiatan pengamanan dan pemantauan secara saksama kegiatan seremonial yang terkait momen tersebut. Status keamanan di daerah Tembagapura, Timika, telah ditetapkan siaga I untuk mengantisipasi gerakan KKB,” ujar Boy.
Menurut Boy, aksi masyarakat yang menunjukkan simbol atau lambang gerakan separatisme pada 1 Desember adalah pelanggaran hukum.
”Polri mengupayakan langkah preventif dan persuasif untuk mencegah adanya aksi tersebut. Intinya, kami akan mencegah terjadinya upaya hukum dengan tindakan kekerasan,” ucap Boy.
Polri mengupayakan langkah preventif dan persuasif untuk mencegah adanya aksi tersebut. Intinya, Polri akan mencegah terjadinya upaya hukum dengan tindakan kekerasan.
Abisai Rollo, salah seorang tokoh masyarakat di Jayapura, berpendapat, biasanya masih ada gerakan dari kelompok yang bertentangan dengan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena belum tersentuh pembangunan.
”Diperlukan dialog antara aparat keamanan dan kelompok separatis tersebut sehingga tercapai solusi untuk menghentikan konflik di Papua,” kata Abisai.
Sementara Sekjen Barisan Merah Putih di Papua, Yonas Nusy, mengimbau masyarakat tidak terlibat dalam segala kegiatan yang mengacaukan stabilitas keamanan di Papua pada 1 Desember.
”Hentikan segala aksi pada 1 Desember yang tidak bertanggung jawab dan menyesatkan generasi muda di Papua,” kata Yonas.