MEDAN, KOMPAS — Warga di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, harus mengambil peluang ekonomi pariwisata yang kini berkembang. Masyarakat bisa membuat rumah inap (homestay), atraksi kebudayaan, dan menjual narasi geologi supervolcano.
"Jumlah wisatawan di kawasan Danau Toba terus meningkat seiring pembenahan destinasi oleh pemerintah. Kamar hotel tidak cukup untuk menampung wisatawan. Peluang ini harus dimanfaatkan masyarakat," kata Pembantu Direktur IV Akademi Pariwisata Medan Dr Rita Margaretha Setianingsih, MHum, pada International Tourism Academic Forum di Kampus Akpar Medan, Rabu (29/11).
Rita mengatakan, saat ini muncul destinasi wisata baru yang dikelola masyarakat, seperti Lumban Bulbul di Kabupaten Toba Samosir, Pasir Putih Parbaba di Samosir, atau Bukit Indah Simarjarunjung di Simalungun. Destinasi itu dikembangkan secara swadaya oleh masyarakat. Mereka membuat rumah inap, rumah makan, toko suvenir, dan penyewaan kapal. Namun, masyarakat belum bisa menjual atraksi kebudayaan.
Menurut Rita, wisatawan mancanegara kini banyak mencari wisata berbasis kebudayaan, kearifan lokal, kehidupan masyarakat desa, dan keindahan alam. Yang perlu dilakukan adalah mengemas paket wisata.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba Arie Prasetyo mengatakan, sudah menjual habis 600 paket wisata untuk penumpang penerbangan carter Singapura-Silangit pada periode Oktober dan November. Hampir semua hotel di Samosir penuh menampung wisatawan.
Topang ekonomi
Ekonomi Kota Sabang, Provinsi Aceh, ditopang oleh wisata. Tingkat kunjungan wisatawan setiap tahun terus meningkat. Berbagai kegiatan wisata untuk menggaet pengunjung pun digelar. Hal itu dikatakan Wali Kota Sabang Nazaruddin, Rabu.
Tahun ini, salah satu kegiatan besar untuk mempromosikan Sabang sebagai tujuan wisata bahari dunia adalah Sail Sabang 2017. Kegiatan berlangsung 28 November hingga 5 Desember 2017. Sedikitnya 20.000 kunjungan wisatawan, 3.000 di antara wisatawan mancanegara datang ke Sabang.
Radziyah (36), wisatawan asal Malaysia, mengatakan, Sabang memiliki keindahan bawah laut. Ia mengikuti kompetisi menyelam bebas. "Di sini masjid dan makanan halal mudah saya jumpai. Saya senang berada di Sabang," ujarnya. (NSA/AIN)