Dewan Pers: Media Daring Sering Jadi Agen Penyebar Hoaks
Oleh
Fabio Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Dewan Pers mengakui banyak media daring sering disalahgunakan sebagai agen berita hoaks atau informasi bohong. Wartawan media daring pun dituntut tidak malas untuk melakukan verifikasi agar penyebaran hoaks di internet dapat dicegah.
Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers Imam Wahyudi mengungkapkan, media daring memang sering kali disalahgunakan sebagai agen penyebaran berita hoaks. Sering kali ditemukan dalam pemberitaan media daring penggunaan judul berita yang tidak sesuai dengan isi informasi dan mengambil ide berita bersumber dari media sosial yang belum tentu sesuai fakta di lapangan.
”Tugas seorang wartawan untuk mencegah terjadinya pembuatan berita hoaks adalah tidak malas untuk verifikasi,” kata Imam saat memberikan pelatihan jurnalistik media daring antihoaks di Jayapura Papua, Senin (4/12). Pelatihan diselenggarakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia dan dihadiri 60 jurnalis dari sejumlah kabupaten di Papua dan Papua Barat.
Kegiatan pembukaan pelatihan dihadiri Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano dan Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi.
Henri Telusa selaku ketua panitia mengatakan, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) menghadirkan banyak narasumber kompeten dari Dewan Pers dan sejumlah jurnalis senior media daring dalam kegiatan ini.
Materi yang disampaikan antara lain Mewujudkan Media Pers Siber yang Profesional, Penulisan Jurnalistik Daring serta Hoax dan Peraturan Dewan Pers untuk Media Daring.
”Tujuan AMSI menggelar pelatihan ini agar jurnalis media online di Papua dan Papua Barat memberikan informasi yang valid bagi khalayak. Kegiatan ini berlangsung hingga Selasa (5/12) esok,” kata Henri.
Sementara Benhur mengatakan, pers khususnya media online sangat berperan penting dalam memberikan informasi tentang kegiatan positif pemerintah daerah kepada khalayak dan pusat.
”Pemkot Jayapura bisa mendapatkan 150 penghargaan selama beberapa tahun ini berkat dukungan publikasi dari media massa. Mudah-mudahan dengan pelatihan ini semakin meningkatkan kualitas isi berita media online,” tutur Benhur.