PURWOKERTO, KOMPAS - Jalur kereta api pada petak jalan antara Warung Bandrek-Bumi Waluya pada Daerah Operasi II Bandung ambles pada Kamis (7/12) pukul 00.50. Akibatnya, perjalanan kereta ke arah Bandung terganggu. Sebagai solusinya disediakan angkutan bus dari Stasiun Purwokerto.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi V Purwokerto Ixfan Hendriwintoko menyampaikan, peristiwa tersebut berdampak pada beberapa kereta api yang mengalami perubahan pola operasi, yaitu kereta Mutiara Selatan relasi Malang-Bandung, dan kereta Malabar relasi Malang-Bandung, yang seharusnya melintas Kroya-Tasikmalaya-Bandung, menjadi Kroya-Purwokerto-Cikampek-Bandung.
"Selain mengubah pola operasi KA dan agar pelanggan tetap terlayani, PT KAI Daop V Purwokerto juga melakukan pelayanan oper staven yaitu pengalihan pelanggan dari KA Malabar dan Mutiara Selatan dengan tujuan, Maos, Banjar, Tasikmalaya, Cipendeuy, dan Ciamis menggunakan bus," kata Ixfan, Kamis.
Ixfan menyampaikan, pelanggan yang diangkut menggunakan bus melalui keberangkatan dari Stasiun Purwokerto untuk kereta Malabar berjumlah 31 orang (5 penumpang tujuan Banjar Patroman, 2 tujuan Cipendeuy, dan 24 tujuan Tasikmalaya). Adapun kereta Mutiara Selatan berjumlah 36 orang (12 penumpang tujuan Banjar Patroman, 2 tujuan Ciamis, 8 tujuan Maos, dan 14 tujuan Tasikmalaya).
"Kami atas nama PT.KAI (persero) Daop 5 Purwokerto menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian dan kondisi yang ada sehingga mengurangi kenyamanan pelanggan dalam perjalanan. Penanganan ini kami lakukan untuk keselamatan dan pelayanan pelanggan," tutur Ixfan.
Ixfan menambahkan, pada Kamis pagi, rel yang ambles sudah dapat dilalui kereta api setelah dilakukan penanganan sekitar 6 jam. "Lokasi ambles di kilometer 227 + 3/4 antara Stasiun Warungbandrek dengan Bumiwaluya sudah teratasi dan bisa dilewati kereta pada pukul 08.33. Kereta pertama yang lewat adalah Pasundan relasi Kiara Condong - Surabaya. Di lokasi ambles, kecepatan kereta 5 km/ jam," ujarnya.