MEDAN, KOMPAS — Pasokan gas bumi PT Perusahaan Gas Negara wilayah Sumatera Utara, sejak dua hari terakhir susut 50 persen. Hal ini disebabkan kerusakan peralatan produksi PT Pertamina Hulu Energi Arun di lepas pantai Aceh akibat cuaca buruk. Suplai diperkirakan normal pada 24 Desember.
Kepala Penjualan Area Medan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Saiful Hadi, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (7/12), mengatakan, akibat kerusakan peralatan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Arun, pasokan gas PGN di Sumatera bagian utara yang pada kondisi normal berkisar 12,5 juta-13 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) turun menjadi 6,13-6,5 MMSCFD.
”Akibatnya, pasokan gas khususnya bagi pelanggan industri di Area Medan ikut berkurang 50 persen. Kami minta pelanggan industri mengurangi pemakaian agar tekanan pada pipa gas tetap terjaga,” katanya.
Menurut Saiful, langkah antisipasi PT PGN di antaranya dengan memanfaatkan stok gas yang masih tersedia dalam jaringan pipa. ”Kami juga berkomunikasi dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi serta Badan Pengatur Hilir Migas agar penyaluran gas bisa dipercepat,” katanya.
PGN juga menyosialisasikan kepada pelanggan agar menghemat pemakaian gas. Namun, menurut Saiful, pihaknya tidak dapat memberikan kompensasi ganti rugi kepada pelanggan karena kondisi ini termasuk bencana atau force majeure.
Manajer Pabrik PT Kedaung Industrial Medan Sugianto mengatakan, tekanan gas di pabrik peralatan pecah belah mereka, sejak Rabu kemarin, hanya sekitar 0,5 bar. Kondisi ini mengganggu proses produksi. Pasalnya, suplai gas tidak bisa digunakan untuk melebur bahan baku karena butuh tekanan gas minimal 2 bar. Sebagai pengganti, PT Kedaung untuk sementara memakai solar. Sementara gas hanya digunakan untuk proses pemolesan produk.
Sugianto menyatakan telah mendapat pemberitahuan resmi dari PT PGN bahwa gangguan akan terjadi hingga 24 Desember. ”Kami berharap gangguan bisa diatasi lebih cepat. Sebab, kalau perbaikan terlalu lama, biaya produksi bisa bengkak berkali lipat,” katanya.
Selama proses perbaikan, PT PGN juga diharapkan menjaga tekanan suplai gas paling tidak di atas 1 bar agar tetap bisa digunakan untuk proses produksi.
Ketua Asosiasi Perusahaan Pengguna Gas (Apigas) Sumut Johan Brien mengaku mendapat laporan kerugian dari sejumlah indutri. PT Jui Shin, pabrik keramik di Kawasan Industri Medan, bahkan merugi hingga Rp 2 miliar karena produknya rusak akibat penurunan pasokan gas.
(NSA/WSI)