PURWOKERTO, KOMPAS – Kepolisian Resor Banyumas masih menyelidiki dan mendalami kasus pembuangan bayi laki-laki di Desa Karanggintung, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sejumlah barang bukti dan saksi mata diperiksa untuk mencari pelaku pembuangan bayi yang baru lahir tersebut.
”Sampai saat ini bayi sudah diamankan dan dirawat. Ibunya, sementara, masih dalam pencarian,” kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Banyumas Komisaris Malpa Malacoppo, Minggu (10/12) sore di Purwokerto, Banyumas.
Malpa menyampaikan, pihaknya masih mengembangkan kasus tersebut dengan memeriksa sejumlah barang bukti dan saksi. ”Barang bukti yang diamankan di TKP adalah selimut bayi, sampel darah, tulisan, dan kardus air mineral. Ada 3 saksi yang diperiksa, yaitu mereka yang pertama kali menemukan bayi ini dan yang melaporkan,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bayi laki-laki ditemukan warga bernama Nasiroh sekitar pukul 02.00, Sabtu. Nasiroh mendengar ada suara seperti suara kucing. Karena suaranya semakin kencang, dia pun membangunkan Inratmo, suaminya. Ternyata setelah dicek, ada bayi mungil yang masih terdapat plasenta atau ari-ari. Kemudian Inratmo melaporkan penemuan itu kepada kepala RT, bidan, dan polsek setempat.
Bayi dengan berat badan 2,6 kilogram dan panjang badan 45 sentimeter itu dalam keadaan sehat, normal, dan refleks menggenggamnya juga bagus. Saat ini bayi dirawat pihak kepolisian di Poliklinik Polres Banyumas.
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak Kabupaten Banyumas Tri Wuryaningsih mengatakan, pada tahun 2017 pihaknya telah menangani 3 kasus pembuangan anak di wilayah Banyumas. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2016 yang hanya ada 1 kasus. ”Mereka membuang bayi karena malu karena lahir di luar pernikahan. Kemudian pasangannya tidak mau bertanggung jawab,” kata Tri.
Tri menyampaikan, pelaku pembuangan bayi umumnya mahasiswi. Mereka hamil di luar nikah karena pergaulan bebas yang selama ini sudah cukup memprihatinkan di kalangan anak muda. Bahkan, menurut Tri, anak-anak SMA sudah mengenal dan mengetahui pil postinor atau semacam kontrasepsi pil. Oleh karena itu, kontrol sosial perlu diperkuat dan juga pemahaman atas reproduksi yang sehat bagi orang muda juga perlu ditingkatkan.
Sementara itu, sejumlah pasangan suami-istri yang belum memiliki keturunan tampak mendatangi Poliklinik Polres Banyumas untuk mengadopsi bayi laki-laki tersebut. Setidaknya, pada Minggu (10/12) ini ada dua pasang suami istri yang mendatangi poliklinik sejak pukul 15.00 hingga pukul 17.00.
Selain itu, ada pula dua perempuan yang berasal dari Jakarta yang datang dengan pengawalan Wakil Kepala Polres Banyumas. Mereka tampak berbincang dengan tim perawat dan juga menggendong bayi laki-laki tersebut. Beredar kabar bahwa mereka adalah utusan dari Menteri Kelautan dan Perikanan. Meski demikian, mereka tidak bersedia menyebutkan identitasnya.
Kepala Biro Kerjasama dan Humas Kementerian Kelautan dan Perikanan Lilly Aprilya Pregiwati mengemukakan, sejauh ini Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti belum menyatakan rencana untuk mengadopsi bayi tersebut. ”Namun, beliau prihatin ada bayi dibuang,” katanya.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.